muzakir manaf |
NEWS OBSERVASI - Penegasan anggota Tuha Peut Partai Aceh(PA), dr Zaini Abdullah bahwa PA mendukung sepenuhnya pasangan capres/cawapres Jokowi-JK dalam Pilpres 2014--sedangkan dukungan Muzakir Manaf (Ketua Umum DPA-PA) terhadap capres Prabowo Subianto merupakan sikap pribadi Muzakir Manaf atau bukan dari PA--ditanggapi serius oleh Muzakir Manaf.
Dalam tanggapannya secara tertulis, Rabu (2/7) malam, Muzakir yang akrab disapa Mualem mengatakan, (seharusnya) Zaini Abdullah (Tuha Peuet PA) tak berlebihan menyatakan PA mendukung Jokowi-Jusuf Kalla (JK), karena menurut Mualem, PA hanya mendukung Prabowo-Hatta.
Sebelumnya, Senin jelang tengah malam, 30 Juni 2014, pada silaturahmi bersama kalangan pengurus dan relawan di Jokowi-JK Center Rumah Koalisi Provinsi Aceh di Meulaboh, Zaini Abdullah mengatakan, partai lokal yang dipimpin oleh Muzakir Manaf yang juga Wagub Aceh mendukung sepenuhnya pasangan capres/cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
“Dukungan terhadap capres Prabowo Subianto itu merupakan sikap pribadi Muzakir Manaf dan bukan dari PA. Karena PA tetap sepenuhnya mendukung pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla dalam pilpres kali ini,” tegas dr Zaini Abdullah di hadapan wartawan dan relawan serta masyarakat yang hadir.
Terhadap pernyataan itu, Mualem mempertanyakan apakah Zaini paham atau tidak fungsi Tuha Peut di PA. Karena menurutnya, Tuha Peut itu bukan pengambil kebijakan, melainkan posisi penghormatan yang hanya untuk melaksanakan peusijuek-peusijuek.
“Jadi janganlah bertindak berlebihan. Sebagai Tuha Peut hendaknya berbuatlah yang mengayomi, jangan seolah-olah sangat super, penentu segalanya di Aceh,” kata Mualem dalam pernyataan tertulisnya yang diterima media, tadi malam. Mualem juga mengingatkan orang-orang di sekeliling Zaini jangan berlaku culas. “Jangan bisik-bisik untuk kepentingan pribadi. Ini sudah keterlaluan,” tegasnya.
Mualem juga menegaskan, sikap PA mendukung pasangan Prabowo-Hatta diputuskan dalam forum resmi pimpinan PA dan Komite Peralihan Aceh (KPA). Menurutnya, para pemimpin KPA dan PA di seluruh Aceh telah menerbitkan pernyataan sikap bersama untuk mendukung sepenuhnya Prabowo-Hatta. Pernyataan sikap ini ditandatangani KetuaPartai Aceh dan KPA seluruh Aceh, Selasa, 7 Juni 2014.
“Pernyataan sikap ini berisi dua poin penting. Pertama, seluruh DPW PA dan KPA se-Aceh menyatakan sepakat serta mendukung kerjasama politik dibangun Ketua Umum Partai Aceh untuk mendukung dan memenangkan Prabowo-Hatta. Kedua, KPA dan PA juga menyatakan tunduk serta patuh terhadap kepemimpinan Ketua UmumPartai Aceh, Muzakir Manaf,” tulis Mualem.
Mantan Panglima GAM ini juga menegaskan para petinggi PA dan Komite Peralihan Aceh (KPA) dari seluruh wilayah di daerah ini, juga telah mendeklarasikan dukungannya untuk capres/cawapres dari Koalisi Merah Putih itu. Koalisi ini terdiri dari Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB. Deklarasi PA/KPA ini di Hotel Hayyat, Jakarta, Senin, 16 Juni 2014 yang juga dihadiri capres Prabowo.
Kenyataan itu, kata Mualem, jangan diingkari. “Bahwa Zaini mendukung Jokowi-JK silakan saja. Saya sudah katakan semuanya berlaku demokrasi, kita di Partai Aceh juga tidak akan menindak mereka yang berhaluan perbedaan dalam pemilihan presiden. Tetapi jangan kemudian berpolitik kekanak-kanakkan, ke mana-mana meraung-raung membuat pernyataan yang bermuatan kepanikan politik pribadi,” kata Mualem.
Mualem menambahkan, jika sudah membuat pernyataan tak sehat begitu, maka sudah mencari perkara namanya. “Selama ini saya diam bukan karena tak mengetahui semuanya. Saya bersabar, sebab saya anggap beliau sudah sepuh, barangkali ada kesilapan-kesilapan dalam mengambil sikap, jadi saya maafkan saja. Tetapi kalau sudah begini, saya mau bagaimana lagi, saya harus mengambil sikap juga,” kata Mualem, seraya menegaskan pernyataan Zaini itu tidak bijak. [serambi]