Advertistment

 


Presiden terpilih Joko Widodo bercerita soal lomba balap karung yang diikutinya saat perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus lalu. Pada akhir cerita, Jokowi, entah menyindir rivalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, atau tidak, mengisahkan kekalahannya. Ini ceritanya. 

"Yang pertama, cerita balapan karung dulu. Saya itu seneng kalau rakyat di kampung mengadakan lomba sederhana yang membuat mereka senengnya setengah mati. Bukan yang tinggi-tinggi juga itu, tetapi mereka senang sekali," kata Jokowi, membuka ceritanya mengenai balap karung, saat memberi sambutan dalam acara 5th Annual Soegeng Sarjadi Scool of Government di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (19/8/2014) malam. 

Lalu, Jokowi pun menceritakan blusukan-nya ke Waduk Pluit saat 17 Agustus lalu. Jokowi mengaku hanya ingin memantau situasi dan kondisi di Waduk Pluit. Namun, saat melihat serunya warga mengikuti lomba, hal tersebut membuatnya tertarik untuk ikut serta. 

"Di Waduk Pluit ada panjat pinang, balap karung, makan kerupuk. Saya panjat pinang enggak berani. Saya mau ikut yang enak, makan kerupuk, sama keamanan enggak boleh. Katanya, itu ada keamanannya dulu Pak, ada food check," ujar Jokowi, yang disambut tawa hadirin. 

Akhirnya Jokowi pun memutuskan untuk ikut balap karung. Meskipun pihak keamanan melarang, kali ini Jokowi enggan menurutinya. 

"Katanya bahaya, kalau jatuh bagaimana? Ya kalau jatuh paling sakitaja," ujarnya, yang lagi-lagi disambut tawa.

Jokowi mengaku hampir jatuh saat lompat-lompat di dalam karung untuk mengalahkan pesaing-pesaingnya. Namun, usahanya itu tetap tidak membuahkan hasil.

"Saya kalah balap karung, nomor sepuluh, tetapi enggak gugat panitia," ujar Jokowi. 

Ucapan Jokowi itu sempat membuat kebanyakan hadirin terdiam dan berpikir sejenak, tetapi kemudian langsung tertawa sangat keras. Kebanyakan berpikir bahwa Jokowi menyebut kata "gugat panitia" itu untuk menyindir Prabowo-Hatta yang kalah dalam pilpres dan menggugat penyelenggaraan pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum.

 
Top