NEWS OBSERVASI: Kesaksian Novela Nawipa dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi ( MK ) memberi warna berbeda. Saksi asal Papua itu berani berbicara lantang dan tidak segan-segan memarahi hakim MK .
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memuji keberanian Novela berbicara dengan tegas di hadapan 9 hakim. Prabowo menilai Novela hanya ingin berbicara sesuai fakta yang diketahuinya.
"Saya salut akan sikap saudari Novela Nawipa, saudara Elvincent Dokomo, saudara Satoni dan semua individu-individu yang telah memberikan kesaksian dengan berani, jujur, tanpa pamrih dalam membela keadilan dan kebenaran di Mahkamah Konstitusi," kata Prabowo di facebooknya, Rabu (13/8).
Dalam akunnya, Prabowo juga memajang penyataan Novela yang diunggah ke
twitter
. Prabowo pun mengajak siapa saja yang melihat untuk mengapresiasi sikap Novela tersebut. "Mari kita acungkan jempol kita di Facebook ini untuk mereka," kata Prabowo.
Pada sidang kemarin, Novela Nawipa, saksi pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa membuat suasana MK berubah. Dia pun sempat membentak Ketua MK Hamdan Zoelva.
Awalnya Hamdan Zoelva bertanya kepada Novela terkait legalitas pungutan suara di salah satu TPS di Papua. Novela pun menjawab pertanyaan secara lugas.
Pertanyaan Hamdan berlanjut pada petugas penyelenggara yang berada TPS yang diduga bermasalah tersebut. Ketika bertanya terkait identitas petugas tersebut, Novela terlihat mulai gerah.
Dengan nada tinggi dan lantang, Novela membentak Hamdan Zoelva . "Ah bapak jangan tanya macam-macam!" kata Novela disambut gelak tawa peserta sidang.
Usai dibentak Novela, Hamdan pun mengakhiri pertanyaan, dan menyilakan termohon dari pihakKPU untuk bertanya. Termohon yang diberi kesempatan bertanya, melanjutkan pertanyaan yang diberikan Hamdan.
Novela kembali emosi, sambil bicara bernada tinggi dia menjelaskan ujung dari masalah di TPS tersebut. "Kalau kami tidak lapor, kami tidak ada di sini pak sebagai saksi. Terima kasih," bentak Novela.
Sumber: merdeka.com