Ilustrasi |
Aceh Utara, NEWS OBSERVASI: Pria Mar (32) oknum guru (cekgu) bakti SMA Negeri 1 Pantonlabu Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, digerebek warga, kala memasok gadis mahasiswi ke rumah dinasnya di Meunasah Panton Kecamatan Tanah Jambo, Jumat (5/9) sekitar 11.00 WIB.
Dalam rumah itu, warga menemukan seorang wanita, Ulf (19) mahasiswi asal Tanah Jambo Aye bersembunyi di belakang pintu kamar.
Karena geram, warga pun sempat menghajar guru tersebut, sehingga sempat keluar ‘kecap’ dari hidungnya. Beruntung setelah kejadian itu, aparat Polsek Tanah Jambo Aye tiba di lokasi, serta segera mengamankan Cekgu bakti yang telah punya istri dan dua anak itu dan pasangan nonmuhrimnya supaya tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Informasi yang diperoleh, kejadian berawal ketika Musal Adam, Ketua Pemuda setempat mendapat informasi ada seorang wanita masuk ke dalam rumah guru tersebut. Karena curiga, akibat pintu rumah tersebut tertutup, warga langsung mendatangi rumah dinas Mar. “Tak lama setelah digedor, Mar keluar membukakan pintu. Ketika ditanya warga soal orang lain di dalam rumah, dia mengaku tidak ada siapapun dalam rumahnya. Karena curiga, warga pun langsung masuk ke dalam rumah menggerebeknya, dan menemukan seorang wanita bersembunyi di belakang pintu kamar,” ujar Musal Adam.
Wanita tersebut, lanjut Musal Adam, saat itu memegang helm dan baju jaketnya yang sudah dibuka. Lalu warga langsung membawa guru tersebut dan mahasiswi itu ke meunasah untuk diproses secara musyawarah.
Keuchik Meunasah Panton M Thaib menyebutkan, selama beberapa pekan terakhir ini, guru tersebut sering cekcok dengan istrinya. “Bahkan sempat harus diselesaikan aparat desa gara-gara kasus seperti ini juga. Untuk penyelesaian kasus sekarang kita akan musyawarahkan dulu bagaimana baiknya,” katanya.
Sementara itu Komandan Willayatul Hisbah (WH) Wilayah Timur Aceh Utara Amiruddin menyebutkan, sampai pukul 15.15 WIB kemarin, persoalan ini masih dalam proses musyawarah di meunasah desa setempat.
Kepala SMA Negeri 1 Pantonlabu Jalaluddin menyebutkan, Mar adalah guru bakti murni yang mengajar Mata pelajaran Teknologi Informatika Komputer (TIK). Saat kejadian itu, guru tersebut sedang tidak dinas mengajar, dan rumah dinas itu bukan dalam kompleks sekolah. “Untuk proses hukumnya sudah saya serahkan ke aparat desa bagaimana baiknya,” kata Jalaluddin.
Sumber: prohaba.co