Aceh Besar, NEWS OBSERVASI: Status sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terpilih, tidak serta merta membuat Haji Uma berubah. Tubuh kerempengnya masih dibalut kaos khasnya “Swan Brand”. Selembar handuk kecil berwarna hijau tergantung di lehernya. Peci haji di kepala, serta sarung yang dililit menutupi setengah celana panjangnya masih terlihat menyatu.
Sore itu, Jumat (5/9), Haji Uma yang memiliki nama asli Sudirman (40) beraksi bersama kru Eumpang Breuh lainnya, di Desa Gla Deah, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Mereka sedang syuting untuk film komedi Sibak Rukok Teuk edisi 2.
Selain Haji Uma, di lokasi itu juga ada Bang Joni, Mando Gapi, Pak Salam Pasar Pagi, Him Morning, Bang Thaleb, dan artis pendatang baru Isabella. Setidaknya ada tiga scene yang diambil di bawah arahan Ayah Doe, sang sutradara Eumpang Breuh. “Ini syuting pertama saya setelah Pemilu 9 April 2014,” ungkap Haji Uma kepada media di sela-sela syuting.
Ia masih terlihat lihai mengayuh sepeda ontelnya. Wajahnya juga masih terlihat galak saat menghadapi ulah Joni dan kawan-kawannya. Satu-satunya yang berbeda dalam syuting itu, Haji Uma tidak lagi menggunakan parang. “Sudah saatnya meninggalkan parang. Harus ada jurus baru yang lebih menyentuh hati mereka untuk bersikap baik,” ujar Haji Uma, menujuk kepada Joni Cs yang terlihat sibuk mempersiapkan adegan selanjutnya.
Di situ, tidak ada kesan sama sekali jika Haji Uma adalah seorang senator yang akan segera bertugas di Senayan. Semua masih berbaur seperti syuting-syuting sebelum Pileg 2014. Bahkan, saat berada di studio mini Eumpang Breuh di belakang rumah Produser EB, H Khairuddin (Din Kramik), Haji Uma tak sungkan duduk di atas lantai beralaskan karpet usang.
Ia menyimak lekat-lekat arahan Sutradara Imran Nyak Abeudo (Ayah Do) yang duduk di atas kursi putar. Padahal, kurang dari sebulan lagi, tepatnya pada 1 Oktober 2014, Haji Uma alias Sudirman, akan dilantik sebagai salah satu anggota DPD RI. “Insya Allah, saya akan terus menekuni profesi sebagai artis komedi Aceh. Karena ini memang dunia saya,” ujarnya.
Sudirman juga menyatakan akan tetap memenuhi undangan sebagai pendakwah. “Tapi tentu saja tidak bisa jadwal jauh-jauh hari, karena harus menyesuaikan dengan jadwal sidang dan kegiatan di DPD. Begitu juga untuk undangan mengisi acara lawak dan pembuatan iklan, tidak lagi bisa memegang kontrak. Tapi intinya saya masih Haji Uma yang dulu,” ujarnya seraya tertawa.
Sudirman mengatakan, saat mengikuti orientasi calon anggota DPR dan DPD RI di Jakarta beberapa hari lalu, dia sudah berkonsultasi perihal ini dengan anggota DPD RI asal daerah lain, termasuk dengan Kadek, anggota DPD RI incumbent yang terpilih kembali dari Provinsi Bali. “Pak Kadek bilang, saat menjabat sebagai anggota DPD RI periode 2009-2014, dia tetap menjalani profesinya sebagai pelawak. Yang penting tidak mengganggu jadwal sidang dan tugas sebagai anggota DPD,” ujarnya.
Bercerita mengenai tugasnya sebagai anggota DPD RI, Sudirman mengatakan, dia bersama tiga anggota DPD RI asal Aceh, Ghazali Abbas Adan, Rafli, dan Fachrul Razi, akan fokus bekerja untuk lebih memperkenalkan seni dan budaya Aceh di tingkat nasional. “Kami nanti akan bagi-bagi tugas, berdasarkan keahlian masing-masing. Intinya kami akan bekerja bersama untuk kepentingan Aceh,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Sudirman, empat anggota DPD RI asal Aceh akan memenuhi undangan dari Bupati Aceh Jaya, Azhar Abdurrahman, di Calang pada 9 September. “Saya belum tahu agenda yang akan dibicarakan, karena kami diundang oleh Bupati Azhar Abdurrahman. Kurang lebih agenda silaturahmi,” ujarnya.
Setelah itu, pada 21 September 2014, Sudirman bersama anggota DPD RI lainnya akan kembali berangkat ke Jakarta, guna mengikuti orientasi ke-2 DPD dan DPR RI. Dilanjutkan dengan persiapan pelantikan yang akan berlangsung 1 Oktober 2014. “Setelah orientasi tahap pertama, Insya Allah saya sudah bisa menyesuaikan diri dengan dunia baru di Senayan. Tapi ada satu kendala yang sampai kini belum bisa saya atasi, yaitu sangat susah menyesuaikan lidah dengan makanan di sana,” kata Sudirman sambil tertawa lebar.
Mengenai panggilan, Sudirman tetap tidak mempersoalkan nama panggilannya, mau Sudirman atau pun Haji Uma. “Yang herannya, ada anggota DPD dari daerah lain yang menyapa saya dengan panggilan Haji Uma, entah dari mana mereka tahu,” ujarnya sumringah.
Beberapa saat kemudian, Ayah Doe memanggil Haji Uma untuk meneruskan syuting. “Ini sudah giliran Pak Sudir lagi,” ujar Ayah Doe disambut tawa rekan-rekannya. Mereka pun sibuk kembali dalam rutinitas pengambilan gambar, yang baru berhenti saat ayat suci Alquran mengalun dari corong Meunasah Gampong Gla Deyah.
Sumber: aceh.tribunnews.com