@copred 2014 |
(Oleh:USMANDANI)
Hampir setiap harinya kita mendapat hidayah dari sang Tuhan, bukan juga hidayah dari penyampai ilmu tetapi juga hidayah di balik musibah. banyak siraman rohani yang kita dengar, bahkan bagi kaum adam setiap hari jumat akan ada pengetahuan bagi yang mendatangi shalat jumat di masjid dan mendengarkan pesan khatib ketika khutbah, kadangkala juga setiap hari setelah shalat lima waktu, belum lagi pengetahuan yang kita dapatkan dari hasil bacaan kitab-kitab oleh para ulama, bahkan juga tidak sedikit diantara kita yang termasuk dalam menyampaikan mui'zah kehidupan, namun mengapa semua itu belum cukup menghidupkan kalbu sebagian dari kita ?*
Alquran menggambarkan bahwa seseorang yang telah mati hatinya, yaitu orang-orang yang mencintai dunia dan menjadikan harta sebagai raja kehidupan, serta orang yang menghalalkan segala cara demi menata kehidupan yang lumrah, terkadang juga tidak adanya ketakutan akan peringatan kematian dari sang pencipta alam semesta, di samping itu juga tidak merasa bersalah akan perbuatan dosa yang menjelma dalam kehidupannya, malah terkadang ada yang tertawa, tersenyum dan ada yang bangga ketika oarang-orang tahu akan dosa yang telah diperbuatnya, bahkan ada yang menceritakannya kepada kawan-kawan sejawatnya sebagai pengalaman megah dalam hidupnya, bahwa dia punya pengalaman dosa yang dapat dibanggakannya.
Padahal siraman-siraman rohani yang penuh makna selalu menghidupkan hati yang mati seperti sang Tuhan menghidupkan alam semesta dengan butiran hujan. Itulah sebabnya petuah kehidupan yang abadi selalu bernaung pada alquran dan hadist dan ulama serta mendengarkan hikmah lisan dari mereka.
Padahal siraman-siraman rohani yang penuh makna selalu menghidupkan hati yang mati seperti sang Tuhan menghidupkan alam semesta dengan butiran hujan. Itulah sebabnya petuah kehidupan yang abadi selalu bernaung pada alquran dan hadist dan ulama serta mendengarkan hikmah lisan dari mereka.
Jika keburukan dosa-dosa masih menyelimuti kita, itu tandanya karena kita belum sepenuhnya menjadikan diri kita sebagai hamba yang patuh, sebagai hamba yang takwa dan selalu berserah diri pada sang Khalid Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi, sebagian dari kita mungkin masih tetap membiarkan hati terkinci, tidak mau lagi memahami apa yang telah disampaikan oleh sang Tuhan melalui Pembela agama-Nya bahwa kita insan Tuhan diciptakan hanya untuk menyembah pada-Nya.
"Tidaklah Kuciptakan Jin Dan Manusia Kecuali Supaya Beribadah Kepadaku". (QS.Adz-Dzariyat:56).
Salam Redaksi News Observasi,
penulis: Usmandani 2014, sastra Wahana nusntara.