Advertistment

 

blogspot Foto
Oleh: Usmandani
Berjalan menuju ke arah yang benar tentu menjadi keinginan banyak orang, sering terlintas dalam pikiran bahwa kehidupan ini harus selalu berada pada jalan yang benar. Tetapi setiap saat kebenaran itu harus bersaing dengan kebohongan, bahkan tidak sedikit langkah kebenaran itu berhenti ditengah perjalanan, bahkan ada yang sampai memperjualbelikan kebenaran dengan segumpal emas dari meja rakyat.
Kebenaran selalu akan menang jika yang mempertahankan itu adalah orang-orang benar, tapi jika yang mempertahankan kebenaran itu adalah orang-orang yang haus akan kesenangan yang melampaui batas maka jangan pernah berfikir kebenaran akan menang, di era sekarang ini banyak pemimpin yang mengatasnamakan kebenaran dalam setiap kepemimpinannya, banyak yang berkata “kebenaran adalah milik kita”. 
Tetapi tiba pada suatu masa saat emas berlian dan kemewahan segalanya yang menggiurkan menjadi pilihan, maka tinggallah janji yang seperti ontel di rawa-rawa, “jangan pikirkan aku lagi”. Tergeletak tanpa dipedulikan lagi, bahkan tidak segan-segan janji-janji dulu hanya masa lalu, ketika saat merampas meja dan kursi kerajaan, tapi ketika sudah sampai pada tujuan,  realita bahasa dahulu hanya sekedar gurauan.
Coba lihat orang-orang yang tertawa, senang bahagia  bukan kepalang, coba lihat haru bahagia ketika menyambut sang raja baru di tanah surga. Sekarang coba lihat raut remang dabalik tawa, kehancuran hati dimana-mana, itu karena janjimu hanya akal busuk dalam secawan madu kemudian bercampur dengan empedu. Kau sungguh tak tahu malu, Korupsi kau lakukan bagai mengambil harta warisan dari buyut mu, tapi nyata-nyatanya milik kami, milik kami rakyat yang sedang hancur menata hidup yang tak berujung kesusahan.

Salam Redaksi News Observasi
@usmandani. Alves1492.com
Pesan sastra Wahana Nusantara,
Darul Ulum 2010




 
Top