Kebenaran selalu akan menang jika yang mempertahankan itu
adalah orang-orang benar, tapi jika yang mempertahankan kebenaran itu adalah
orang-orang yang haus akan kesenangan yang melampaui batas maka jangan pernah
berfikir kebenaran akan menang, di era sekarang ini banyak pemimpin yang
mengatasnamakan kebenaran dalam setiap kepemimpinannya, banyak yang berkata “kebenaran
adalah milik kita”.
Tetapi tiba pada suatu masa saat emas berlian dan kemewahan
segalanya yang menggiurkan menjadi pilihan, maka tinggallah janji yang seperti
ontel di rawa-rawa, “jangan pikirkan aku lagi”. Tergeletak tanpa dipedulikan
lagi, bahkan tidak segan-segan janji-janji dulu hanya masa lalu, ketika saat merampas
meja dan kursi kerajaan, tapi ketika sudah sampai pada tujuan, realita bahasa dahulu hanya sekedar gurauan.
Coba lihat orang-orang yang tertawa, senang bahagia bukan kepalang, coba lihat haru bahagia ketika
menyambut sang raja baru di tanah surga. Sekarang coba lihat raut remang
dabalik tawa, kehancuran hati dimana-mana, itu karena janjimu hanya akal busuk
dalam secawan madu kemudian bercampur dengan empedu. Kau sungguh tak tahu malu,
Korupsi kau lakukan bagai mengambil harta warisan dari buyut mu, tapi
nyata-nyatanya milik kami, milik kami rakyat yang sedang hancur menata hidup
yang tak berujung kesusahan.
Salam Redaksi News Observasi
@usmandani. Alves1492.com
Pesan sastra Wahana Nusantara,
Darul Ulum 2010