NEWS OBSERVASI: Nurdin Ismail Amad
alias Din Minimi meminta aparat keamanan, khususnya Polisi agar tidak mengusik
ketenangan masyarakat dengan dalih untuk mencari atau mengejar dirinya.
Permintaan tersebut
disampaikan Din Minimi terkait tindakan Polisi yang melakukan penggeladahan
sejumlah rumah masyarakat di Desa Bukit Panyang, Kecamatan Julok, Kabupaten
Aceh Timur, Selasa (14/10) sore, dengan alasan mencari pelaku kriminal.
Din Minimi yang
mengaku kelompoknya saat ini berada di tengah kota sebuah kabupaten di luar
Aceh Timur, oleh karenanya aparat keamanan agar tidak melakukan tindakan yang
dapat merugikan masyarakat, apalagi membuat masyarakat trauma.
"Kelompok saya
tidak bermusuhan dengan aparat polisi, jadi polisi tidak perlu mengejar saya,
dan kalau pun harus bertindak maka polisi harus bertindak profesional,"
pinta Din Minimi
Dikatakan, bila polisi
memaksakan kehendak untuk menangkap kelompoknya, maka Din Minimi mengaku akan
melakukan perlawanan dan siap unjuk diri dengan cara berperang.
"Saya sudah
menyatakan siap untuk berdialog, tapi jangan di Aceh, akan tetapi bila
pemerintah tidak bisa menerima dialog, dan mengajak perang, saya nyatakan siap
untuk berperang," tegasnya.
Menurutnya, kali ini
yang mencetuskan perang di Aceh adalah pemerintah, bukan kelompoknya, dan
publik harus tau bahwa pemerintah Zikir (Zaini-Muzakir_red) adalah pemerintah
yang tidak siap dikritik dan tidak menerima aspirasi.
"Lebih baik
membunuh kami daripada mengabulkan tuntutan kami. Itulah pimpinan kita
sekarang," pungkasnya.
Sumber: acehxpress.com