Advertistment

 

Acara Musyawarah Cabang Nahdatul Ulama Aceh Besar yang ke V berlangsung di Dayah Ruhul Islam Gampong Lam Beugak Kecamatan Kuta Cot Glie Aceh Besar tanggal 30 Oktober 2014. Akhirnya Tgk Dhiauddin Idris terpilih sebagai ketua NU Aceh Besar periode 2014-2019.(newsobservasi/Darwin)
Aceh Besar,NEWSOBSERVASI: Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, S.Sos, Dalam sambutannya beliau berharap kepada NU Aceh Besar untuk dapat ambil bagian dalam memberikan solusi  terhadap berbagai permasalahan yang kita hadapi seperti maraknya berkembang Aliran yang memecah belahkan umat islam bahkan menyesatkan akhidah, krisis moral, serta upaya penyelesaian komflik sesama umat yang membawa banyak penderitaan berkepanjangan terhadap masyarakat. bila komflik yang terjadi dibiarkan begitu saja dan tidak ditangani secara menyeluruh pasti akan menimbulkan hambatan-hambatan bagi suksesnya pembangunan, baik pembangunan dibidang agama maupun dibidang lainnya. Kemacetan pembangunan dapat merusak lembaga-lembaga keagamaan, pendidikan, serta hancurnya sarana ekonomi dan kemakmuran masyarakat yang pada gilirannya akan melahirkan generasi Aceh Besar yang lemah pada hari esok.

Ketua Umum Demisioner Tgk. Dhiauddin Idris dalam sambutannya menyampaikan Konferensi Cabang NUyang diadakan hari ini, sebagai ungkapan rasa syukur ke hadirat Allah SWT. Sekaligus juga merupakan perwujudan dari perjuangan NU Aceh Besar selama ini yang telah melaksanakan berbagai aktifitas dan kegiatan keummatan. NU hadir untuk memelihara dan mempertahankan Islam alaahlussunnah wal jamaah maupun untukmengemban tanggungjawab kultural dalam menyangga tradisi. Selain itu juga untuk menjaga keberlangsungansilaturrahim yang tidak terlepas dari anjuran Allah.

Ketua Umum DPW NU Aceh Tgk. H. Faisal Ali dalam arahannya mengatakan Kita sebagai kader NU dan umat islam harus bisa berbuat untuk masyarakat, pemerintah Aceh Besar bangsa dan Negara. Kita harus bisa memberikan kontribusi kita kepada masyarakat dalam kehidupan ini. Dan perilaku kita menjadikan ketauladanan, ta’at beragama, adil, amanah dan sebagainya.

Sebagaimana sebuah pepatah mengatakan faqidusy-syaii la yuthihi barang siapa tidak memiliki sesuatu maka tidak akan bisa memberi. Bagi orang yang tidak adil, tidak mungkin menegakkan keadilan, bagi yang tidak memiliki kejujuran tidak mungkin berlaku jujur dan seterusnya. Sebagai organisasi keulamaan yang berorientasi kerakyatan dan sebagai wujud dari ahlusunnahwal jamaah yang selalu bersama sawadil adzom (kelompok mayoritas), NU akan terus menerus memperjuangkan kepentingan rakyat, dengan cara tarbiyatur ruhiyah (mendidik dan menyirami rohani mereka) serta tazkiyatun nafs (menyucikan jiwa mereka).

Hadir pada Musyawarah Cabang Nahdatul Ulama Aceh Besar yang ke V di hadiri oleh Bupati Aceh Besar, Anggota DPRK Aceh Besar, Ketua Umum DPW NU Aceh Tgk. H. Faisal Ali, Para SKPK Aceh Besar, Muspika Kuta Cot Glie, Pengurus Ippermata, para Keuchik dan Pimpinan Dayah, dan Tokoh Masyarakat.

Kegiatan Musyawarah Cabang Nahdatul Ulama Aceh Besar yang ke V berlangsung di Dayah Ruhul Islam Gampong Lam Beugak Kecamatan Kuta Cot Glie Aceh Besar tanggal 30 Oktober 2014, dalam musyawarah kali di ikuti oleh perwakilan Pengurus Ranting NU dari 23 kecamatan di Aceh Besar.

Dalam pemilihan ketua umum yang berlangsung secara musyawarah dewan formatur akhirnya mempercayakan ketua umum NU Aceh Besar kepada Tgk. Dhiauddin Idris sebagai ketua periode 2014-2019.(Win)
 
Top