Advertistment

 

NEWSOBSSERVASI: Masyarakat Aceh, yang mayoritas muslim, dalam beberapa hari terakhir diresahkan dengan sejumlah buku ajakan mengajak ke ajaran luar agama Islam. Buku itu disebar oleh orang tak dikenal ke rumah-rumah warga di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Besar, Aceh Jaya dan Aceh Barat.
Buku itu disebar pada tengah malam, di antaranya diletakkan di teras rumah. Warga yang menemukannya, melaporkan ke polisi dan para pemuka agama. Buku itu d iantaranya dinilai menyudutkan Nabi Muhammad dan ajakan meninggalkan ajarannya.
Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Aceh, Teungku Faisal Ali, mengatakan, sejumlah masyarakat mulai resah dengan temuan buku-buku tersebut, karena dianggap sebagai upaya pihak tertentu yang ingin mengusik kenyamanan beragama masyarakat di Aceh. Warga diminta tak terprovokasi dan tetap waspada.
"Ini salah satu bentuk upaya pemurtadan masyarakat Aceh," kata Faisal yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh kepada wartawan, Rabu (3/12/2014).
Modus penyebaran buku yang dianggap sebagai upaya pendangkalan aqidah. Selain diletakkan di depan rumah warga di desa-desa, buku tersebut juga diletakkan di lokasi pesantren, seperti terjadi di Pidie Jaya. Pelakunya belum diketahui karena beraksi tengah malam.
Faisal mengajak masyarakat tak menyebar luaskan buku tersebut dan tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap upaya pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu kenyamanan beragama di Aceh.
Pihaknya sendiri mengaku sudah menemukan empat jenis buku dari yang diberikan masyarakat. Polisi diminta mengusut pelaku penyebaran buku ini. 
 
Top