Advertistment

 

NEWSOBSERVASI: Pembinaan cabang musabaqah tilawatil quran (MTQ), yang dilaksanakan  Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Bengkalis akan melibatkan pihak sekolah.

Kedepan, pihak LPTQ mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis agar cabang MTQ masuk dalam kokurikuler di sekolah. Langkah ini, sebagai upaya pembinaan kader Al Quran sejak usia dini.

Demikian diungkapkan Ketua LPTQ Kabupaten Bengkalis, Ariyanto, pada saat rapat dengan pengurus LPTQ, Minggu (7/12) malam.
“Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar pihak sekolah memasukan salah satu cabang MTQ pada kegiatan kokurikuler," kata Ariyanto.
Rapat tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua, A Rahman D yang juga Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, serta sejumlah anggota LPTQ Kabupaten Bengkalis lainnya.
Untuk tahap awal dilakukan pilot project terhadap sejumlah sekolah, seperti di Bengkalis, Bantan dan Duri. Setelah pilot project ini berjalan sesuai yang diingini, maka akan dikembangkan bagi sekolah-sekolah di seluruh kecamatan.
LPTQ membebaskan pihak sekolah memilih satu cabang MTQ, seperti tilawah, syarhil, khot, M2IQ, sehingga sekolah bisa fokus satu cabang saja.
"Misalnya, SMAN 1 Bengkalis fokus pada cabang tilawah, sedangkan SMAN 2 Bengkalis fokus pada cabang syarhil. Insya-Allah kita tidak akan kesulitan mencari kader Al Quran untuk MTQ,” ungkap Ariyanto yang juga Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan ini.
Lebih lanjut dikatakan Ariyanto, tujuan dari kerja sama pembinaan cabang MTQ dengan sekolah, tidak hanya untuk kepentingan MTQ semata. Tetapi, bagaimana menumbuhkan rasa cinta terhadap kitab suci Al Quran di kalangan generasi muda.
Terlebih tantangan untuk membina moral generasi muda sangat berat, karena pengaruh negatif globalisasi.
Selain akan melakukan kerja sama dengan pihak sekolah, LPTQ Kabupaten Bengkalis telah menyiapkan program pembinaan secara berkelanjutan terhadap kader-kader ahli Al Quran di seluruh kecamatan.
Tidak hanya itu, LPTQ juga tetap menjalin kerja sama dengan pondok/taman Al Quran yang ada di desa-desa, sebagai upaya memantau mencari bibit-bibit Al Quran.
“Kita juga akan mengirim putra-putri terbaik di lembaga pendidikan Al Quran, pulau Jawa dan Batam. Program jangka panjang ini, menjadi skala proritas kita, agar kita memiliki banyak kader Al Quran,” ungkapnya. 
 
Top