Plt .Sekretaris DPD I Partai Golkar Aceh, H.Muntasir Hamid |
NEWSOBSERVASI: Kejadian yang mengemparkan terjadi di Provinsi Aceh. Telah ditemukan jasad dua anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0103/Aceh Utara, yang hilang Senin (23/3) karena diduga diculik. Selasa (24/3) pagi ditemukan jasad Sertu Indra dan Serda Hendri di kawasan yang sunyi dan jauh dari pemukiman penduduk, yakni di waduk yang berada di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.
Sekretaris DPD I Partai Golkar Aceh Muntasir Hamid mengecam pembunuhan terhadap dua tentara tersebut. Ia mengatakan, kedamaian Aceh yang sudah satu dekade ini harus bersama-sama dijaga. Jangan ada yang memancing-mancing pergesekan keamanan di Aceh.
“Saya menyampaikan bela sungkawa sebesar-besarnya atas tewasnya dua tentara itu. Saya melihat ada pergerakan yang tidak baik. Mulai muncul gesekan keamanan di Kabupaten Aceh Utara. Ini peristiwa yang memilukan hati kita semua,” ujar Muntasir dengan nada sedih kepada newsobservasi, Rabu (25/3).
Dia minta kepada seluruh aparat, terutama Pangdam Iskandar Muda, untuk mengambil langkah-langkah konkret dan menyelidiki pelaku penculikan dan pembunuhan itu, apakah mereka kelompok separatis, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah, atau kelompok-kelompok yang ingin menentang NKRI. Mereka jangan diberi ampun,” tegas Sekretaris DPD I Partai Golkar Aceh versi Aburizal Bakrie (ARB) ini.
Sertu Indra dan Serda Hendri yang merupakan anggota unit intelijen Kodim Aceh Utara, diculik tak jauh dari rumah Kepala Mukim di Desa Alue Mbang, Kecamatan Nisam Antara, Senin (23/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua korban yang saat itu berpakaian sipil didatangi sekelompok orang bersenjata. Lantas dibawa naik mobil ke arah Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kuta Makmur. (Darwin)