Advertistment

 

Aceh Utara,NEWSOBSERVASI: Dua anggota unit Intel Kodim 0103/AUT yang diculik oleh kelompok bersenjata api di kawasan Alue Papeun, Kecamatan Nisam Antara, Kabuapaten Aceh Utara pada Senin (23/3/2015) kemarin, pagi Selasa (24/3/2015) sekira pukul 08.30 wib, ditemukan telah menjadi mayat.
Pukul 09.00 wib, mayat keduanya langsung dievakuasi dengan menggunakan 2 unit ambulance dan pada pukul 11.30 wib tiba di RS Kesrem di Kota Lhokseumawe.
Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin kepada awak media yang menunggu kedatangan jenazah korban, menyampaikan, anggota unit Intel Kodim 0103/AUT, yakni Serda Indra dan Sertu Hendrianto yang baru usai beranjangsana ke rumah Mukim Batee Pila, M Daud Yusuf dalam rangka melaksanakan tugas monitor wilayah terkait program swasembada pangan dan ketahanan pangan yang sedang dijalankan TNI, saat akan kembali pulang, yakni pukul 16.00 wib, tiba-tiba dihadang oleh kelompok bersenjata dan langsung dibawa ke kawasan desa Batee Pila. Lokasinya hanya terpaut sekitar 300 meter dari rumah Mukim tersebut
Berdasarkan keterangan saksi mata, kelompok bersenjata itu diperkirakan berjumlah antara 10 sampai 15 orang yang mengenakan seragam loreng dan baju hitam serta berpakaian preman untuk memberi kesan bahwa pelaku adalah anggot TNI dan Brimob dan tidak semuanya menenteng senjata, tetapi hanya sebagian saja, sebut Danrem.
Setelah menerima laporan, TNI yang berkerjasama dengan polisi, segera melakukan pencarian dan penyisiran di sejumlah kawasan di desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara. Dan pada Selasa pagi tadi, sekitar pukul 08.30 wib, anggota di lapangan menemukan dua mayat di desa tersebut dengan kondisi tangan terikat dan nyaris bugil serta dipenuhi luka tembak di bagian tubuhnya. Setelah dilakukan identifikasi dan diyakini bahwa mayat tersebut adalah benar anggota unit Intel Kodim 0103/AUT, langsung segera dievakuasi ke RS Kesrem di Lhokseumawe.
“Di lokasi kejadian, kita menemukan 12 butir selongsong peluru jenis AK-47 dan 3 butir selongsong peluru jenis M-16.”
“Sejauh ini kita belum bisa memastikan pelakunya berasal dari kelompok mana, karena ada beberapa kelompok yang sudah teridentifikasi. Dan saat ini masih dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian yang didukung oleh TNI,” jelas Danrem.
Terkait keberadaan senjata api milik anggota yang hilang, Danrem 011/Lilawangsa mengatakan, dari dua anggota, hanya satu yang membawa senjata api laras pendek, dan kita belum yakin apakah senjata itu diambil oleh pelaku ataupun jatuh serta hilang, karena masih dilakukan pencarian, sebutnya.
Pantauan wartawan, kedua jenazah tersebut disemayamkan terlebih dahulu di kamar mayat RS Kesrem sebelum diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.  (ja)
 
Top