Tgk. H. Syarifuddin.MA (Anggota DPRA) |
Laporan: Darwin Kamaruddin
Banda Aceh,NEWSOBSERVASI: Angota Komisi VII Bidang Budaya dan Keagamaan, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) H. Syarifuddin, MA mengatakan, tantangan guru Dayah di Aceh semakin berat kedepannya. Sebagai, pewaris Nabi Muhammad SAW, rela berkorban dan tidak takut mati. "Dengan kecanggihan teknologi sekarang, guru dayah kedepan semakin berat tantangan," ujarnya, pada pemateri Pelatihan Manajemen Tata Kelola Dayah di Aceh, Rabu (22/4), di Banda Aceh
Dihadapan puluhan peserta yang berasal dari Dayah atau Pondok Pesantren di Aceh, Tgk Syarifuddin, mengajak untuk terus membesarkan agama Allah. "Kalau ikhlas dan mau memperjuangkan agama Allah ini. Allah akan senantiasa memperhatikan kita pula," paparnya. Untuk itu, lanjutnya, seorang pemimpin di negeri ini lebih diutamakan orang yang mempunyai ilmu agama. Di Aceh, kata dia, sudah selayaknya pemimpin yang kepala Daerah ditingkat Kabupaten/Kota maupun ditingkat Provinsi, orang yang betul-betul memperjuangkan agama ilahi.
Bagi seorang pemimpin, lanjutnya, harus ada sifat siddiq (jujur), amanah (terpercaya, Tablig (Menyampaikan) dan fathanah (Pandai). "Kalau seorang pemimpin tidak bisa yang empat ini, paling tidak ada harus ada Siddiq dan Amanah," Pintanya. Tgk Syarifuddin politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang duduk sebagai anggota DPR Aceh, dengan Dapil 9, meliputi Kabupaten Abdya, Aceh Selatan, Singkil dan Subulussalam. Tgk Syarifuddin, juga mengisahkan pengalamannya yang pernah kuliah di Mesir. Semuanya itu, dijalani dengan penuh kesabaran dan ketekunan.
Ia juga mengisahkan, saat Kunjungan Kerja (Kunkur) ke Jawa timur, pemerintah setempat sangat pedului terhadap agama yang menganggar 7 persen dari dana APBD. "Ini salah satu pemerintah untuk mengembangkan agama dipermukaan bumi Allah," kata dia. Sambungnya, di Provinsi Aceh sendiri yang notabene menerapkan syariat Islam. Tapi, dana yang dianggarkan dari APBA masih minin.(Darwin)