NEWSOBSERVASI: Soal ujian nasional bocor lagi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengungkapkan pengunggah soal-soal ujian nasional (UN) di tempat penyimpanan data (drive) Google adalah perusahaan percetakan di Jakarta.
"Secara umum yang melakukan pengunggahan itu adalah perbuatan ilegal. Pelakunya salah satu perusahaan percetakan di Jakarta," ujar Mendikbud Anies Baswedan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/4).
Dia mengatakan, bocoran itu baru diketahuinya pada Senin (13/4) sore. "Masuk laporan mengenai bocoran soal yang ada di akun Google drive. Kami langsung koordinasi dengan Kemenkominfo, dilakukan pemblokiran, karena itu ada di Google, kami langsung telepon Google," kata Anies.
Mendikbud juga melapor kepada Plt Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Bareskrim agar ditindak secara hukum. "Secara umum, yang mengunggahnya melakukan perbuatan yang salah," ujar dia.
Jumlah soal yang diunggah adalah sebanyak 30 soal dari 11.730 soal yang dibuat oleh Puspendik. "Jadi, yang bocor hanya 0,025 persen".
Mendikbud mengatakan pihaknya tidak akan mendiamkan persoalan tersebut. Gangguan tersebut, sambung Anies, mencederai guru-guru dan siswa yang belajar keras.
Beredar info Kemdikbud dan kepolisian akan melakukan penggeledahan di percetakan di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat.
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti mengaku mendapat laporan mengenai kebocoran tersebut.
Retno berhasil mengunduh sebanyak 25 dari 30 soal UN yang tersedia di internet. Soal-soal tersebut disimpan di tempat penyimpanan data google dan bisa diakses publik. "Sebanyak lima soal lainnya tidak berhasil diunduh," katanya.
Retno mengaku mendapat laporan dari salah seorang guru di Jakarta. Guru tersebut memberinya tautan.
Tapi sayangnya, saat ini tautan tersebut tidak lagi bisa dibuka. "Setiap mata pelajaran, ada lima tipe soal. Sepertinya sudah disiapkan dengan baik," ujar Retno.
Sementara itu, penyidik Bareskrim Polri menggeledah beberapa lokasi di Jakarta untuk menyelidiki adanya laporan kebocoran soal UN 2015 di internet.
"Ada beberapa tempat yang kami curigai. Kami harus cepat mencari alat bukti. Tempatnya di Jakarta," kata Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Penyelidikan ini, menurut dia menindaklanjuti adanya laporan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan pada Selasa (14/4). "Kami terima laporannya kemarin," kata Waseso.
Dalam pengusutan kasus bocornya soal-soal UN di jaringan (internet) tersebut, pihaknya menduga adanya keterlibatan oknum Perum Percetakan Negara RI (Perum PNRI).
"Kemungkinan melibatkan oknum percetakan. Karena berdasarkan hasil penelusuran, pencetakan dilakukan oleh percetakan negara, bukan percetakan swasta," katanya.
Beberapa penyidik Bareskrim pun ditugaskannya untuk melacak pelaku pengunggah soal UN di internet.
Sebelumnya, sejumlah soal UN 2015 untuk SMA jurusan IPA beredar di internet. Soal-soal tersebut diunggah di tempat penyimpanan data Google, dan bisa diakses publik secara gratis.