Advertistment

 

NEWSOBSERVASI: Kementerian Agama RI diminta untuk mengefesiensikan biaya naik Haji. Pasalnya, biaya Haji masih belum transparansi dan tergolong adanya permainan dan tidak mengedepankan efesiensi manajemen pelaksanaan Haji.

Sekretaris Program Magister Manajemen Unsyiah, Dr. Amri, SE. M. Si menilai, pelaksanaan Haji dengan biaya yang tinggi terkesan calon jamaah Haji diproyekan.

"Tahun lalu biaya Haji perorang dikenakan Rp 34 juta. Sekarang sudah diusulkan menag RI ke  Komisi VIII DPR RI mencapai Rp 40 juta. Ini perlu dipertimbangkan kembali," ujarnya, Selasa (14/4).

Menurutnya, calon jamaah Haji tidak perlu membayar biaya haji terlalu mahal untuk ukuran di Indonesia termasuk di provinsi Aceh. Bukankah, biaya pembekalan dan penginapan sudah ditanggung di APBN. Namun, kata Amri, buktinya, calon jamaah Haji dikenakan mulai dari penginapan,
pembekalan dan antar mengantar.

"Saya pikir jamaah Haji yang berangkat dari Banda Aceh menuju jeddah
dan perbelanjaan selama menunaikan ibadah Haji tidak sampai
memberatkan," ungkapnya.

Dikatakan, bila pemerintah memperhatikan hal tersebut dan tidak membuat biaya tinggi, kemungkinan biaya Haji bisa murah.

Namun, sambungnya, calon Jamaah Haji menanggungnya dari persiapan di
asrama Haji dan hingga berangkat dari tanah air ditanggung sendiri.
Tentu, biaya haji sudah tidak efisien pengelolaanya.

Padahal kata dia, Aceh punya tanah di Baitul 'arsyi, bila dimanfaatkan
benar-benar biaya Haji tidak memberatkan jamaah.

"Kita tahu jamaah kita yang naik haji nanti diberikan uang baitul 'Arsyi. Ini artikan bisa dikurangi biaya naik haji asal Aceh," pintanya.

Dikatakan, apa yang membuat biaya naik haji setiap Tahunnya naik, dan
ini belum ada transparansi dan terjadinya ketimpangan.

"Dengan pengelolaan yang transparansi dan tidak ada ketimpangan mungkin semua kita bisa terima," ungkapnya.

Ia mengatakan, mantan Menag RI yang sudah divonis tersangka korupsi
pengelolaan biaya Haji, permasalahanya pada 10 tahun lalu. Akan
tetapi, sekarang baru terbongkar.

"Saya rasa selaku akademisi saatnya mengingatkan, supaya kedepan tidak
lagi terjadi ketimpangan dalam pengelolaan ibadah haji," jelasnya.

Dikatakan, kalau jamaah haji diproyekan hanya penambahan untuk
pembelian baju, penambahan sekuriti. Dan penambahan apa yang masih
kurang ini bisa bertambahnya biaya naik haji Rp 40 juta hingga Rp 50
juta.

"Kalau seperti ini tiap tahun, kapan akan perbaikan untuk biaya dan  penyelenggaraan jamaah haji," kata dia.(Darwin)
 
Top