Advertistment

 


OLEH: ODY YUNANDA
Aceh adalah sebuah negara yang besrtatus merdeka, modus kemerdekaan hanyalah efektif belaka, realita dan fakta tersebut  hanya dengan sebuah perkataan bukan dengan tulisan, Namun kenyataan tersebut masih dapat dibuktikan oleh Negara Kecir Angin seberang lautan, Namun negara tersebut telah meninggalkan kenangan yang amat perih yang dirasakan oleh endatu moyang Bangsa Indonesia dan khususnya Bangsa Aceh yang tidak bisa melupakan serta menghilangkan sejarah begitu saja, Pemuda Aceh selalu aktif demi Agama, Bangsa, dan Negara. Sungguh sangat disayangkan Aceh masih dinyatakan sebagai Negara NKRI yang demokrasi katanya. Aceh sangat mengaharapkan keadilan dan kemakmuran rakyat, ternyata hal tersebut sangat jauh menyimpang dengan perjanjian lama yang telah dinyatakan oleh Tgk.Daud Bereuh dengan Bangsa Indonesia, hal tersebut lah Aceh telah menjadi senjata makan tuan sobatku  Aneuk Nanggroe .
Hal ini Aceh yang menjadi visi dan misi utama untuk melakukan pergerakan yang diawali dengan lahirnya sebuah gagasan lama oleh paduan sejarah yang berdarah, gagasan pertama dilakukan oleh Almarhum Daud Bereuh, masa terus berlanjut perjuangan pun mengikuti lanjutannya, episode pastikan bertambah tanpa mengenal lelah dan sampai jumpa, kata-kata damai hanyalah  darah yang bertumpah tanpa henti dan tidak dihargakan lagi oleh Bangsa sendiri yaitu Indonesia, Aceh bernaung di bawah NKRI sejak tahun 1945 dengan sebutan Negara yang berdaulah dan merdeka, namun sayang dan  memilukan Anak cucu cicit Bangsa Aceh yang menerima Negara yang bertatik dan politik yang sangat berpihak pada Bangsa Jawa, kisah demi Al-kisah bila dikenang dan diceritakan tak akan cukup untuk mengiisi isi tinta terhadap gambaran perjuangan Bangsa Aceh.
                 Permainan episode kedua ternyata terus berlanjut, yang mana telah dipelopori oleh Almarhum Tgk. Muhammad Hasan Di Tiro, dengan lanjutan tersebut membentuk sebuah gerakan lanjutan dengan panduan sejarah perjuangannya Tgk Daud Bereuh, dengan Statmentnya: “ACEH IS MUST FREEDOM, GO INDONESIA”. Merdeka-Merdeka dan Merdeka. Episode kedua 90 persen mengesankan Bangsa Aceh.  Namun dalam lika liku perjuangan episode kedua telah terjadi kegeseran pemahaman yang memecahkan antar pihak para pejuang disebabkan antara Partai, partai-partai tersebut telah menjadi pergesaran yang dratis dibenak Para Pejuang Bangsa.
                Seruan Aneuk Bangsa ”MARILAH BERSATU” pandanglah satu sama lain untuk menuju maju dan menyuseskan Perjuangan, nyoelah geutanyoe dari tanyoue oleh geutanyoue untuk geutanyoue, demi kemakmuran sesama pejuang yang keleuh ta eh lam uten, Bumoe yang ka pernah jeut kerumoeh langetg sebagoe Tampoeng, kita harus memperhatikan saudara seperjuangan yang tak senasib sebagaimana nasib sebagian yang merasa makmu, bermoto, dan yang merempok angen ateuh. Sama-samalah kita memandang kiri-kanan, depan-belakang, atas bawah, syara-syara yang hana lom mupat arah, tulong lah yang bernasib baik hari ini  supaya ada rasa saling mengingat jasa sesama, dapat dirasakan bersama oleh segenap para pejuang yang benar-benar berjuang.  

 
Top