JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperingati Nuzulul Qur'an di Istana Negara, Jakarta. SBY berpesan sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di muka bumi, diharapkan Indonesia dapat menunjukkan eksistensi sebagai bangsa yang besar dan bermoral.
"Bangsa yang konsisten mengaktualisasikan nilai-nilai universal Alquran dalam hukum dan kebebasan. Kita harus dapat memberikan contoh kepada dunia sebagai insan yang beradab," kata SBY, Jumat 27 Juli malam.
SBY melanjutkan, Indonesia juga harus menampilkan Islam yang indah dan damai. Selain itu, Islam jugta melarang tindak kekerasan.
"Kita harus senantiasa menunjukkan wajah Islam yang ramah dan toleran. Islam yang menjadi rahmatan lil alamin rahmat bagi semesta alam. Kita juga harus menjauhkan diri dari praktik-praktik yang melunturkan citra Islam. Janganlah kita mengatasnamakan Islam, tetapi pada praktiknya tidak menunjukkan jati diri keislaman," terangnya.
Dalam kesempatan itu SBY juga menegaskan, Islam tidak menghalalkan tindak kekerasan dan semena-mena.
"Apalagi berlaku zalim terhadap sesama. Apa pun alasannya, tindakan kekerasan tentu tidak dibenarkan. Apalagi tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama atau berdalih menegakkan agama. Tidak boleh ada sekelompok orang yang dengan sesuka hatinya melakukan tindakan main hakim sendiri," tegasnya.
Perintah amar ma’ruf nahi munkar, menurutnya juga harus dijalankan dengan aturan.
"Kita memiliki aturan dan pranata hukum yang harus kita taati bersama. Hukum harus ditegakkan. Keamanan dan ketertiban masyarakat, juga harus dijamin dan dijaga," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, negara menjunjung tinggi hukum dan harus diletakkan dengan semestinya.
"Apabila ada pihak-pihak atau kelompok tertentu yang merasa paling benar, merasa berhak untuk melakukan tindakan di luar ketentuan hukum dengan dalih apa pun, termasuk dalih agama, yang akan terjadi adalah kekacauan dan keonaran," tegas SBY. (Okezone.com)