Lhokseumawe_OBSERVASI: Sungguh
sangat disayangkan anggaran penyelenggaraan karnaval pelajar dalam rangka
memeriahkan HUT RI ke-68 masih ada yang mencari keuntungan.
Pemerintah kota lhoksemawe
mengucurkan anggaran sebesar Rp 25 juta rupiah tetapi apa dirasakan oleh
peserta pelajar mengikuti karnaval, untuk mendapatkan air meneral terpaksa
harus mengeluarkan goceng sendiri karena uang dianggarkan diduga masuk
kekantong pribadi panitia.
Salah seorang wali murid
disalah satu SMP Lhokseumawe Usman Budiman mengungkapkan keluhannya, "Anak
saya mengikuti karnaval telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 500 ribu rupiah,
uang tersebut saya keluarkan dari kantong pribadi sendiri. Yang membuat kecewa
Jangankan diberikan nasi oleh panitia, kita minta air mineral saja tidak ada,
alasannya sudah habis, kita tau pemerintah setiap membuat acara selalu
menyediakan anggaran yang menjadi tanda tanya kemana uang tersebut
diperuntukkan apa masuk kekantong pantia. " katanya dengan nada kesal
"Saya harap kepada
kepala dinas pendidikan kota Lhokseumawe janganlah kamu makan uang haram
diacara seperti ini, acara ini adalah kemeriahan kemerdekaan indonesia,
buanglah budaya korupsi, ingatlah anak dan istrimu dirumah" paparnya
Sementara itu kepala dinas
pendidikan kota Lhokseumawe Rusli dan juga Ketua penyelenggaraan karnaval
pelajar dihubungi via ponsel terkait dugaan korupsi anggaran penyelenggaraan
karnaval Pelajar HUT RI ke-68 mengatakan pemerintah kota Lhokseumawe
mengagarkan anggaran sebasar Rp 25 juta rupiah melalui bagian kesra utuk
penyelenggaraan karnaval pelajar kota lhokseumawe, uang tersebut sudah kita
gunakan semuanya untuk menyuseskan acara sekaligus membayar honor
panitia."Dalam penggunaan anggaran ini tidak ada indikasi korupsi kita
sudah menjalankan sesuai prosudur".Ucapnya (Aceh Shimbun)