OBSERVASI
Presiden baru Iran Hassan Rowhani menyampaikan sejumlah pernyataan yang
bertolak belakang dengan pendahulunya, Mahmoud Ahmadinejad.
Pemimpin baru Iran itu mengecam Holocaust sebagai peristiwa tercela. Hal ini memberikan sinyal baru adanya perubahan drastis oleh pemerintah Teheran.
"Setiap kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi dalam sejarah, termasuk kejahatan yang dilakukan Nazi terhadap Yahudi, adalah tercela dan harus dikecam," Rowhani dalam wawancara dengan CNN seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2013).
"Apapun kejahatan yang mereka lakukan terhadap Yahudi, kita kecam. Merenggut hidup manusia adalah tidak sepatutnya," tutur Rowhani.
"Tak ada bedanya apakah itu hidup orang Kristen, Yahudi atau muslim. Bagi kami itu semua sama," tandasnya.
Namun pemimpin Iran itu secara tak langsung juga mengkritik pembentukan Israel sebagai tanah air kaum Yahudi. "Dengan adanya Holocaust, bukan berarti Anda bisa mengatakan Nazi melakukan kejahatan terhadap sebuah kelompok sehingga mereka harus merebut tanah kelompok lain dan mendudukinya," cetus Rowhani.
Rowhani terpilih pada Juni lalu untuk menggantikan Ahmadinejad, yang sesuai konstitusi tak bisa lagi mencalonkan diri dalam pemilihan presiden setelah menjabat dua periode berturut-turut. Seperti diketahui, Ahmadinejad dikenal sebagai pengkritik keras Israel dan negara-negara Barat. Dia juga meragukan terjadinya Holocaust atau pembantaian orang Yahudi oleh tentara-tentara Nazi pimpinan Adolf Hitler.
Pemimpin baru Iran itu mengecam Holocaust sebagai peristiwa tercela. Hal ini memberikan sinyal baru adanya perubahan drastis oleh pemerintah Teheran.
"Setiap kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi dalam sejarah, termasuk kejahatan yang dilakukan Nazi terhadap Yahudi, adalah tercela dan harus dikecam," Rowhani dalam wawancara dengan CNN seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2013).
"Apapun kejahatan yang mereka lakukan terhadap Yahudi, kita kecam. Merenggut hidup manusia adalah tidak sepatutnya," tutur Rowhani.
"Tak ada bedanya apakah itu hidup orang Kristen, Yahudi atau muslim. Bagi kami itu semua sama," tandasnya.
Namun pemimpin Iran itu secara tak langsung juga mengkritik pembentukan Israel sebagai tanah air kaum Yahudi. "Dengan adanya Holocaust, bukan berarti Anda bisa mengatakan Nazi melakukan kejahatan terhadap sebuah kelompok sehingga mereka harus merebut tanah kelompok lain dan mendudukinya," cetus Rowhani.
Rowhani terpilih pada Juni lalu untuk menggantikan Ahmadinejad, yang sesuai konstitusi tak bisa lagi mencalonkan diri dalam pemilihan presiden setelah menjabat dua periode berturut-turut. Seperti diketahui, Ahmadinejad dikenal sebagai pengkritik keras Israel dan negara-negara Barat. Dia juga meragukan terjadinya Holocaust atau pembantaian orang Yahudi oleh tentara-tentara Nazi pimpinan Adolf Hitler.
Detik