Advertistment

 

OBSERVASI | DAMASKUS :
Kelompok oposisi Suriah mengecam usulan Rusia untuk menghancurkan senjata kimia milik rezim Presiden Bashar al-Assad. Disebutkan bahwa usulan itu semata-mata "manuver politik" untuk mencegah kemungkinan serangan militer Amerika Serikat ke Suriah.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengusulkan agar Damakus menyerahkan persenjataan kimianya ke dalam pengawasan internasional, yang nantinya akan menghancurkan senjata kimia itu.

"Usulan Lavrov merupakan manuver politik dan bagian dari penundaan percuma yang hanya akan mengakibatkan lebih banyak kematian dan kehancuran rakyat Suriah," demikian statemen oposisi, Syrian National Coalition (SNC) seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (10/9/2013).

SNC menegaskan, pelanggaran hukum internasional membutuhkan respons internasional yang semestinya. Ini merupakan seruan tak langsung pada pemerintah AS untuk tidak membatalkan rencana aksi militer terhadap rezim Suriah.

"Para pelaku kejahatan perang tak bisa dibebaskan dan kejahatan terhadap kemanusiaan tak bisa dihapuskan dengan menawarkan konsesi politik atau dengan menyerahkan instrumen yang digunakan untuk melakukan kejahatan tersebut," cetus oposisi Suriah dalam pernyataannya.

Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama menyebut rencana Lavrov itu sebagai terobosan signifikan. Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry menuturkan, langkah itu bisa menghentikan rencana serangan militer AS ke Suriah.

(Detik)
 
Top