PT.PLN
Aceh, dinilai masih mengecewakan masyarakat ,banyak kita temui dilapangan.
“Rencana
pemadaman arus listrik tampa pemilik rumah itu sendiri, sehingga petugas
pemotongan arus listri,terpaksa memotong sementara penghuni rumah tidak ada di
tempat dan ada juga keluhan masyarakat lampaseh mengeluh ketika pihak petugas
mengancam pelangan,sikira 3 jam gak melunasi maka pihak petugas harus memotong
arus aluran listrik apapun alasannya sangat mengecewakan terutama masyarakat di
beberapa daerah yang terkena dampak pemadaman.senin pekan lalu.
Manajemen
PT PLN Wilayah Aceh telah menyatakan defisit listrik yang terjadi di kawasan
Sumatera bagian utara (Sumbagut) juga berdampak terhadap pasokan listrik ke
provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Beberapa
pekan lalu PT PLN telah memastikan Aceh tidak terjadi lagi pemadaman bergilir
dan itu mendapat sambutan baik masyarakat terutama pelanggan.
Namun,
katanya, tiba-tiba manajemen PLN mengumumkan tentang defisit energi listrik
yang akan berdampak juga terhadap Aceh terutama pelanggan di pesisir timur
hingga ke Banda Aceh.
“Pemerintah
Aceh sedang gencar-gencarnya melakukan promosi investasi daerah itu, namun
disisi lain terjadi defisit energi listrik. Artinya, upaya pemerintah
menggalang investor akan terhalang dengan energi listrik yang tidak
normal.Sementara itu sebelumnya, General Manager PT PLN Wilayah Aceh Sulaiman
Daud, mengatakan Aceh akan terkena dampak dari defisit energi listrik wilayah
Sumbagut.
“Listrik
yang masuk ke Aceh baik itu dari interkoneksi dan isolated merupakan satu
sistem yang terhubung dan akan terjadi pemadaman bergilir jika ada pembangkit
yang harus masuk masa pemeliharaan,” ujar nya.
Pemadaman
bergilir itu, menurut masyarakat akan berdampak besar bagi kerugian masyarakat
termasuk kalangan swasta dan pemerintahan di provinsi berpenduduk sekitar 5
juta jiwa tersebut.
menjelaskan,
total beban puncak listrik untuk keperluan berbagai sektor di kawasan Sumbagut
secara umum sebesar 1.700 MW dan untuk Aceh mencapai 351 MW.
Sumber: Citraaceh