OBSERVASI | JAKARTA:
Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Indonesia siap menurunkan pasukan
penjaga perdamaian (peace keeper) ke Suriah sekaligus mendorong
terjadinya gencatan senjata. Hal tersebut, kata presiden, disampaikannya
saat pertemuan negara-negara G-20 di Saint Petersburg, pekan lalu.
"Kalau solusinya adalah gencatan senjata dan ada pasukan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengawasi perdamaian, Indonesia siap untuk
mengirimkan pasukan untuk peace keeping," kata Presiden SBY saat membuka
rapat terbatas kabinet di Jakarta, Selasa (10/9).
Isu keamanan Suriah, kata presiden, bahkan dibahas hingga dini hari oleh antara lain, Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan China.
Dalam pembicaraan itu, kata dia, ada opsi operasi militer dengan atau
tanpa mandat PBB. Opsi lainnya, tidak boleh ada aksi apapun dari negara
lain tanpa PBB.
"Nah, di situlah relatif tegang dan saya sampaikan pandangan saya
tidak pergi ke yang satu dan yang lain dan tidak ada serangan militer,"
kata dia lagi.
Pada dasarnya pemimpin yang hadir di pertemuan itu, kata dia, menginginkan solusi damai.
"Solusi politik solusi damai itu yang terbaik," tutupnya.
(Berita satu)