OBSERVASI | ACEH BESAR :
Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah
bersama rombongan, Selasa (1/10/2013) meninjau lokasi pembangunan rumah
transmigrsi di kawasan Leungah, Kecamatan Seulimuem. Ini sekaligus
menandai dimulainya lagi program transmigrasi di Aceh Besar setelah
sempat terhenti akibat konflik.
Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Aceh Besar, Muhammad Iswanto kepada
Serambi menginformasikan, kunjungan kerja Bupati Mukhlis Basyah ke
lokasi transmigrasi yang didanai APBN sebesar Rp 5 miliar tersebut
disertai beberapa Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), seperti
Staf Ahli Drs Zamri A Rafar, Kadis BMCK Ir Ismaryadi MSi, Kadis
Pengairan Ir Azwar MM, Kadisnakertrans Drs Burdan ZZ, dan Kasubbag Kerja
Sama Media Massa Muzakkir.
Menurut Iswanto, Bupati Aceh Besar selain melihat langsung kemajuan
pembanguann fisik lokasi yang nantinya akan ditempati oleh 100 kepala
keluarga (KK) transmigran lokal tersebut sekaligus mengunjungi daerah
terpencil di wilayahnya. “Kunjungan ini adalah upaya pemerintah
memonitoring langsung kemajuan pembangunan lokasi trasmigrasi, namun
tidak hanya di Leungah tetapi semua proyek yang ada di Aceh Besar akan
diawasi secara ketat agar tidak ada penyimpangan,” tandas Bupati Aceh
Besar.
Bupati Mukhlis Basyah berharap kepada dinas terkait untuk terus memantau
pembangunan lokasi transmigrasi Leungah agar pembangunan rumah dan
berbagai fasilitas pendukungnya sesuai dengan yang diinginkan dan
penempatan transmigran nantinya bisa terlaksana sesuai jadwal, yaitu
pada akhir November tahun ini.
Dihadapan warga masyarakat Leungah, Bupati Aceh Besar mengatakan, dengan
adanya pembangunan lokasi transmigrasi akan dapat meningkatkan taraf
hidup dan area pertanian di gampong tersebut. “Dengan ketersediaan lahan
yang begitu luas untuk pertanian bisa dipastikan lokasi transmigrasi
akan berkembang dan mempercepat kemajuan bagi kawasan Leungah,” ujar
Mukhlis Basyah.
Dimulainya kembali program transmigrasi di Kabupaten Aceh Besar
diapresiasi oleh berbagai kalangan, tak terkecuali Keuchik Leungah, M
Yusuf. “Sebelum lokasi itu ditempati oleh transmigran, kami berharap
Pemkab Aceh Besar melengkapi berbagai kebutuhan utama, termasuk air
bersih,” kata M Yusuf.
Menurut M Yusuf, Pemkab Aceh Besar lokasi permukiman transmigrasi
Leungah tersebut berada di atas perbukitan dan sumber air untuk
kehidupan sangat jauh. “Kami berharap pembangunan sarana air bersih
menjadi perhatian utama sebelum warga menempati rumah,” ujar Keuchik
Yusuf di hadapan Bupati Aceh Besar dan rombongan yang meninjau lokasi
tersebut..
Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Aceh
Besar, Drs Burdan ZZ menyebutkan, pembangunan lokasi transmigrasi
Leungah menghabiskan dana Rp 5 miliar yang bersumber dari APBN. Lokasi
tersebut diperuntukkan bagi 100 KK dan rencananya sudah bisa ditempati
akhir November 2013.
Warga transmigrasi Leungah nantinya selain mendapatkan rumah tipe 36,
juga jatah hidup (jadup), lahan seluas masing-masing 1 hektare yang
dibagi untuk lahan pakarangan setengah hektare dan lahan pertanian
setengah hektare. Di lokasi juga dibangun sarana ibadah, gudang, balai
desa, dan pada tahap selanjutnya pembangunan sarana olahraga dan sarana
air bersih,” kata Burdan.
Reporter: Darwin
Redaktur : Ody