OBSERVASI | MAKASSAR :
Tersangka perampok spesialis pecah kaca mobil di Makassar, Mulyadi,
Rinto dan istrinya, Aisya merupakan pelaku pembobol mobil Kepala
Kejaksaan Negeri (Kajari) Bantaeng, Sulawesi Selatan.
"Mulyadi, Rinto dan Aisya adalah pelaku pembobol mobil Kajari Bantaeng, Handoko Setiawan dan pejabat Kejaksaan Agung saat terparkir di depan kantor Kejati Sulselbar Jalan Urip Sumoharjo, Makassar beberapa waktu lalu. Ketiganya melakukan aksinya 15 kali di tempat berbeda di Kota Makassar," kata Kepala Kesatuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muh Endro, Kamis (3/10/2013).
Dalam menjalankan aksinya, lanjut Endro, Rinto dan Mulyadi berperan memecahkan kaca dan mengambil barang. Sedangkan istri Rinto, Aisya yang terkena tembakan di kepalanya, berperan menjaga dan menunjukkan jalan yang akan dilalui agar tidak macet.
Endro menjelaskan modus operandi sindikat ini. Pelaku terlebih dahulu membuat alat pemecah kaca mobil dari beling busi dicampur air ludah. Selanjutnya, sindikat ini merental mobil dan mencari sasarannya di Kota Makassar.
"Jadi bahan campuran beling busi dan air ludah itu dilemparkan ke arah kaca mobil yang terparkir di pinggir jalan. Setelah retak, mereka lalu mendorong kaca dan mengambil barang berharga yang berada di dalam mobil. Semua hasil kejahatan komplotan ini berupa laptop, Hp dan lainnya dijual ke Jakarta," tandasnya.
Adapun sisa barang bukti hasil kejahatan pelaku yang disita Polrestabes Makassar, yakni 16 buah tas perempuan, 6 tas laptop atau ransel, 6 buah handphone, 1 buah jam tangan, 1 buah kunci letter T dan beberapa barang elektronik lainnya.
Sebelum tertangkap di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Jakarta, kedua pelaku sempat terlibat kejar-kejaran dengan polisi di Makassar. Dalam aksi kejar-kejaran itu, polisi terpaksa melepas tembakan ke arah Toyota Avanza milik pelaku di Jalan Batua Raya, setelah menabrak petugas yang hendak mencegatnya.
Sedikitnya tiga peluru tajam menembus mobil berwarna silver tersebut. Istri Rinto, Aisyah, yang turut berada di dalam mobil terkena serpihan peluru petugas di bagian kepalanya. Sedangkan Rinto dan Mulyadi meloloskan diri setelah membawa Aisyah ke Rumah Sakit Ibnu Sina.
"Mulyadi, Rinto dan Aisya adalah pelaku pembobol mobil Kajari Bantaeng, Handoko Setiawan dan pejabat Kejaksaan Agung saat terparkir di depan kantor Kejati Sulselbar Jalan Urip Sumoharjo, Makassar beberapa waktu lalu. Ketiganya melakukan aksinya 15 kali di tempat berbeda di Kota Makassar," kata Kepala Kesatuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muh Endro, Kamis (3/10/2013).
Dalam menjalankan aksinya, lanjut Endro, Rinto dan Mulyadi berperan memecahkan kaca dan mengambil barang. Sedangkan istri Rinto, Aisya yang terkena tembakan di kepalanya, berperan menjaga dan menunjukkan jalan yang akan dilalui agar tidak macet.
Endro menjelaskan modus operandi sindikat ini. Pelaku terlebih dahulu membuat alat pemecah kaca mobil dari beling busi dicampur air ludah. Selanjutnya, sindikat ini merental mobil dan mencari sasarannya di Kota Makassar.
"Jadi bahan campuran beling busi dan air ludah itu dilemparkan ke arah kaca mobil yang terparkir di pinggir jalan. Setelah retak, mereka lalu mendorong kaca dan mengambil barang berharga yang berada di dalam mobil. Semua hasil kejahatan komplotan ini berupa laptop, Hp dan lainnya dijual ke Jakarta," tandasnya.
Adapun sisa barang bukti hasil kejahatan pelaku yang disita Polrestabes Makassar, yakni 16 buah tas perempuan, 6 tas laptop atau ransel, 6 buah handphone, 1 buah jam tangan, 1 buah kunci letter T dan beberapa barang elektronik lainnya.
Sebelum tertangkap di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Jakarta, kedua pelaku sempat terlibat kejar-kejaran dengan polisi di Makassar. Dalam aksi kejar-kejaran itu, polisi terpaksa melepas tembakan ke arah Toyota Avanza milik pelaku di Jalan Batua Raya, setelah menabrak petugas yang hendak mencegatnya.
Sedikitnya tiga peluru tajam menembus mobil berwarna silver tersebut. Istri Rinto, Aisyah, yang turut berada di dalam mobil terkena serpihan peluru petugas di bagian kepalanya. Sedangkan Rinto dan Mulyadi meloloskan diri setelah membawa Aisyah ke Rumah Sakit Ibnu Sina.
Sumber : Kompas
Redaktur: Ody