Aceh Besar, NEWS OBSERVASI - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menggelar upacara peringatan Hari Ibu ke-85. Acara berlangsung di halaman Kantor Bupati Aceh Besar. Bertindak selaku pembina upacara, Sekdakab Aceh Besar Drs H Jailani Ahmad, Senin (23/12/2013).
Kegiatan tersebut dihadiri unsur Muspida Aceh Besar, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Bupati, kepala SKPK, para camat, pengurus Tim Penggerak PKK, pengurus Dharma Wanita, para PNS, dan pelajar.
Sedangkan resepsi Peringatan Hari Ibu ke-85 tingkat Kabupaten Aceh Besar berlangsung Senin (23/12) malam di Meuligo Bupati Aceh Besar di Kota Jantho. Dalam kesempatan itu, juga turut diserahkan hadiah kepada para pemenang aneka lomba dalam rangkaian memeriahkan Hari Ibu ke-85.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekdakab Aceh Besar Jailani Ahmad mengemukakan, peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang meningkatkan kualitas hidup dan masyarakat.
Dalam pidato resmi itu, Menteri juga mengaskan, tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tenteram, damai, adil, dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
“Peristiwa ini sekaligus sebagai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Peringatan Hari Ibu, kata Menteri, juga menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia, telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki, mengingat keduanya merupakan asset dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.
“Momentum Hari Ibu juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kita semua, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakkan perempuan di semua bidang pembangunan. Perjalanan panjang selama 85 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki, dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multi dimensi, khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia,” tulis Menteri dalam pidato yang dibacakan Sekdakab Aceh Besar.
Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, perempuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang setara di dalam mencapai tujuan negara serta di dalam memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan seperti bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan hukum.
Perempuan dan laki-laki juga mempunyai kesempatan, akses serta peluang yang sama, sebagai sumber daya pembangunan sebagaimana target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan nasional jangka menengah dan jangka panjang maupun Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yang akan datang,” tutur Ibu Menteri.
Atas dasar inilah sambung Menteri, PHI ke-85 Tahun 2013 mengangkat tema ““Peran Perempuan dan Laki-Laki dalam Mewujudkan Demokrasi yang Demokratif dan Pembangunan Inklusif”.
Hal ini sambung Menteri, didasari oleh situasi dan kondisi bangsa Indonesia pada tahun 2013 yang bersiap-siap menuju tahun politik 2014, dengan harapan di tahun depan semakin banyak warga negara yang terlibat dan turut serta dalam pesta demokrasi yaitu pemilihan umum dan mendorong peningkatan 30% keterwakilan perempuan dalam politik sebagai perwujudan demokrasi yang partisipatif.
“Saya mengajak semua perempuan untuk maju terus, mampu menjaga sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bersama laki-laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun bangsa,” ungkapnya. (Win)