* 2.500 Orang Diundang, Anggaran Rp 2,4 M
Banda Aceh, NEWS OBSERVASI - Pengukuhan Malik Mahmud Al-Haytar sebagai Wali Nanggroe
Ke-9 tak akan bergeser lagi, tetap dilaksanakan 16 Desember 2013,
sebagaimana dirancang DPRA. Disediakan dana Rp 2,4 miliar untuk
perhelatan akbar ini dan DPRA sudah menyebar 2.500 undangan, termasuk
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sekretaris Majelis Adat Aceh (MAA), Paradis mengatakan , Kamis (12/12) kemarin, untuk pengukuhan Wali Nanggroe
(WN) sudah diplot dana Rp 2,4 miliar. “Itu pagu anggarannya. Berapa
yang habis, baru kita ketahui setelah acara selesai nantinya,” ujar
Paradis.
Perkiraannya, anggaran sebanyak itu tak akan habis,
karena ada beberapa kegiatan yang tidak mengeluarkan biaya. Misalnya,
untuk sewa gedung, karena acaranya dilaksanakan di Gedung Utama DPRA.
“Biaya yang agak besar, menurut perhitungan kami, justru untuk konsumsi,
sewa tenda, sewa TV monitor, biaya pengamanan acara, biaya siaran
langsung, dan biaya tak terduga lainnya,” ujar mantan kepala Dinas
Keuangan dan Pengelolaan Kekayaan Aceh ini.
Skenario pengukuhan
WN Senin depan, setelah tertunda dari rencana semula 20 September lalu,
tampaknya sudah sangat matang. Ini tergambar dari penjelasan Ketua DPRA,
Drs Hasbi Abdullah dalam konferensi pers di ruang Humas DPRA, Kamis
kemarin. Hadir dalam acara itu Wakil Ketua DPRA Muhammad Tanwir Mahdi,
Sekda Aceh Dermawan, Ketua Pansus XIX DPRA Tgk Ramli Sulaiman, Kepala
Bappeda Aceh Prof Dr Abubakar Karim, Sekretaris MAA Paradis, Sekretaris
DPRA A Hamid Zein, Kepala Biro Humas Setda Aceh Nurdin F Joes, dan
pejabat lainnya.
Menurut Hasbi, pengukuhan itu akan dilaksanakan
dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung Utama DPRA berdasarkan
kesepakatan peserta rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRA dua hari lalu.
Tanggal 16 Desember dijadikan momen pengukuhan WN, karena revisi Qanun
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Lembaga Wali Nanggroe bersama usulan Raqan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe
kepada DPRA, kini sedang dalam tahapan sidang paripurna dewan.
Ditargetkan, pada Jumat (13/12) hari ini, keduanya sudah disahkan DPRA
menjadi qanun.
Untuk pelaksanaan pengukuhan ini, kata Hasbi, DPRA
bersama Pemerintah Aceh telah membentuk panitia bersama. Ketua
panitianya, Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.
Ketua DPRA Hasbi
Abdullah mengatakan, jumlah tamu yang akan diundang ke acara pengukuhan
WN ke-9 ini, sekitar 2.500 orang. Presiden SBY, Panglima TNI, Kapolri,
Kasad, Kasau, Kasal, dan sejumlah menteri Kabinet Bersatu II turut
diundang.
Juga diundang Pimpinan MPR, DPR RI, Tim Juru Runding
GAM-RI, termasuk Jusuf Kalla, Pangdam IM, Kapolda, Kejati, Ketua
Pengadilan Tinggi, Rektor Unsyiah, Rektor UIN Ar-Raniry, Rektor Unimalk,
rektor dan direktur PTS, bupati/wali kota, pimpinan DPRK kabupaten/kota
se-Aceh, Danrem, Dandim, Kapolres, Kejari, MAA provinsi dan
kabupaten/kota, organisasi partai politik peserta pemilu, ormas Islam,
LSM, insan pers, dan lainnya.
Untuk menyampaikan surat undangan
kepada Presiden SBY dan pejabat tinggi negara di Jakarta serta
kementerian, kata Hasbi, telah ditugaskan Ketua Banleg DPRA, Tgk
Abdullah Saleh.
Abdullah Saleh kepada Serambi kemarin mengatakan,
undangan kepada Presiden, Menko Polhukam, Mendagri, Menteri Pariwisata,
Menteri Pendidikan, Menteri PAN dan RB, Pimpinan MPR RI, DPR dan DPD
RI, serta kepada tim perunding RI-GAM yang berada di Jakarta, misalnya,
Jusuf Kalla, Farid Hussein, Sofyan Djalil, dan lainnya sudah dia
sampaikan.
Ketika ditanya apakah pada hari pengukuhan WN Senin
depan, Mendagri Gamawan Fauzi, bisa hadir, Abdullah Saleh mengatakan,
kemungkinan tidak. Soalnya, pada hari yang sama Mendagri akan melantik
Gubernur Kaltim. Namun demikian, untuk mewakilinya, Mendagri telah
menunjuk Dirjen Otda, Prof Dr Djohermansyah Djohar, untuk menghadiri
acara pengukuhan Wali Nanggroe pengganti Dr Hasan Tiro yang meninggal 3 Juni 2010 lalu.
Abdullah
Saleh mengatakan, dirinya sangat berharap, Menkopulhukam Suyono bisa
hadir bersama menteri koordinator lainnya. Begitu pula Panglima TNI,
Kapolri, Kasad, Kasau, dan Kasal, Jaksa Agung, Ketua Mahkamah Agung,
para menteri terkait, sultan, raja-raja dari berbagai pelosok Nusantara
yang undangannya telah dikirim dua hari lalu.
Sementara itu,
Sekretaris DPRA, A Hamid Zein mengatakan, persiapan tempat untuk acara
pengukuhan WN di Gedung DPRA, sejak Kamis kemarin sudah mulai dilakukan.
Misalnya, pemasangan tenda di halaman depan dan samping kanan Gedung
DPRA. Tenda itu untuk mengakomdir undangan yang tidak tertampung dalam
gedung.
Tamu yang diundang, menurut Hamid Zein, sekitar 2.500
orang. Dari jumlah itu, di dalam gedung akan tertampung sekitar 1.000
orang, sedangkan sisanya ditampung di luar gedung yang telah dipasangi
tenda.
Di tempat para tamu yang berada di luar halaman depan dan
samping Gedung DPRA, akan dipasang TV monitor supaya para undangan yang
berada di luar gedung bisa menonton tahapan prosesi pengukuhan Tgk Malik
Mahmud di layar kaca.
Acara pengukuhan itu, kata Hamid Zein,
akan disiarkan langsung oleh TVRI Banda Aceh, RRI, radio swasta, dan
Metro TV. “Kami sedang lakukan negosiasi. Kita harapkan media elektronik
itu mau melakukan siaran langsung dari Gedung Utama DPR RI. Hal ini
dimaksudkan supaya upacara pengukuhan Wali Nanggroe diketahui oleh penduduk Indonesia dan dunia,” kata Hamid Zein. (atn)