Advertistment

 


Aceh besar, NEWS OBSERVASI - Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau sering disebut dengan Maulid, bagi warga Aceh bukanlah hari biasa. Peringatan yang selalu dilaksanakan pada pada bulan Rabiul Awal tersebut, juga tidak hanya dilaksanakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi, tapi juga sebagai kegiatan untuk menjaga kebersamaan  masyarakat.
 
Memasuki bulan Rabiul Awal setiap tahun hijriyah, semua masjid dan musala di Aceh menggelar kegiatan Maulid Nabi dengan kenduri besar. Masyarakat bersama-sama memasak berbagai jenis makanan, lalu membawanya ke masjid atau musala kemudian makan bersama-sama.
 
Hal yang berbeda dilaksanakan oleh masyarakat Kemukiman Lamlhom, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Kemukiman yang menaungi di Desa Meunasah Manyang, Meunasah Mesjid, Meunasah Baro, Meunasah Karieng, Meunasah Beutong, Meunasah Lamgirek, dan Meunasah Mon Cut tersebut menggelar kenduri Maulid dengan cara yang berbeda.
 
Di kemukiman ini, telah puluhan tahun masyarakat menjaga kebersamaan lewat peringatan Maulid. Setiap rumah di Kemukiman yang terletak sekitar 14 kilometer dari ibukota Provinsi Aceh ini, mendapat tugas memasak hanya satu menu masakan.

“Satu rumah satu menu, lalu semua menu yang telah dimasak oleh warga tersebut dikumpulkan dan dibawa ke masjid. Di masjid, menu yang dikumpulkan tersebut akan dimakan secara bersama-sama. Setiap rumah hanya memasak satu atau dua piring masakan,” Muhammad, salah seorang tokoh masyarakat Kemukiman Lamlhom, menjelaskan.
 
Muhammad mencontohkan, jika satu rumah akan memasak ayam, lalu rumah yang lain memasak ikan, atau menyediakan buah-buahan. Sementara, di masjid dimasak daging sapi.

“Hal tersebut dilakukan agar warga tetap menjaga kebersamaan dan warga juga tidak terlalu berat ketika memasak,” ujar Muhammad. 

Menurut Muhammad, daging lembu yang dimasak di masjid juga akan dibagi untuk setiap warga. Dengan begitu, meski telah makan, warga juga bisa makan daging tersebut bersama-sama dengan keluarga di rumah.

Muhammad juga mengatakan, sebelum kenduri Maulid dilaksanakan, warga di setiap dusun akan berkumpul untuk bermusyawarah dan membagi tugas menu makanan yang akan mereka masak di rumah masing-masing. 

“Hal ini dilaksanakan agar warga tetap dapat berkumpul dan silaturrahmi serta kebersamaan tetap terjaga,” kata Muhammad. 

Khaidir, pemuda di Kemukiman Lamlhom, menyebutkan ketika para perempuan masak di rumah, para pemuda mempersiapkan kebutuhan di masjid dan mengumpulkan semua masakan yang telah disediakan oleh setiap rumah.
 
“Warga akan mengumpulkan masakan mereka di satu tempat dalam setiap dusun, kami anak muda akan mengambil masakan tersebut dan membawanya ke masjid,” Khaidir mengungkapkan.
 
Khaidir mengaku, di masjid, kenduri yang dimasak oleh setiap warga di rumah tersebut akan dimakan bersama-sama oleh warga Kemukiman Lamlhom, dan warga kemukiman lain di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. 

“Selain warga Lamlhom sendiri, untuk menikmati kenduri tersebut, kami juga mengundang warga dari kemukiman lain. Di samping memperingati Maulid Nabi, kami juga ingin kebersamaan sesama warga tetap terjaga,” kata Khaidir.
 
Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Badruzzaman Ismail menyebutkan, perayaan Maulid Nabi banyak manfaat bagi masyarakat Aceh ditinjau dari segi perayaan adatnya. 

“Secara umum, masyarakat Aceh mengadakan kenduri di tiap gampong. Biasanya kenduri dilakukan siang hari, ada makan-makan masyarakat dan dilanjutkan zikir menjelang ashar,” Badruzzaman menuturkan.

Manfaatnya, kata Badruzzaman, adalah kebersamaan di antara masyarakat dapat terjalin karena warga berkumpul di masjid atau musala. Bahkan  secara perekonomian juga berdampak untuk peningkatan pendapatan masyarakat. 

“Pada peringatan Maulid, kebutuhan pokok lebih banyak dibeli, sehingga penghasilan masyarakat juga bertambah,” Badruzzaman melanjutkan.
 
Menurut Badruzzaman, pada peringatan Maulid, orang juga kaya juga akan menggelar kenduri dan mengundang masyarakat yang kurang mampu untuk makan kenduri mereka.

“Di sini hubungan antara masyarakat yang mampu dengan yang kurang mampu juga terjalin dengan baik sehingga kebersamaan juga terus terjalin,” ujar Badruzzaman.(Darwin)
 
Top