Advertistment

 

NEWS OBSERVASI - Subhanalllah, dukungan semakin kuat. Umat di grass root terus bertambah memberikan dukungan kepada saya untuk maju sebagai presiden." Itulah sepenggal kalimat yang diungkapkan kandidat calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama di posko Rhoma Irama for Presiden RI di Jalan Dewi Sartika, Jakarta.
Raja Dangdut ini semakin optimistis dengan pencalonannya sebagai presiden, kala dirinya merasa didukung oleh masyarakat Indonesia saat melakukan tablig akbar ke sejumlah daerah di tanah air. Optimisme kemenangan itu muncul karena sistem pemilu di Indonesia sudah berjalan dengan baik dengan mengedepankan mekanisme one man on vote.
"Ini semangat umat. Lihat foto ini. Ini realitas, bagaimana niat mereka mendukung saya sebagai capres," kata Rhoma sambil menunjukkan spanduk bergambar dirinya yang sedang berdiri di hadapan ribuan massa di Pekalongan pada 15 April 2011 lalu.
Selain itu, pelantun lagu 'Begadang' ini juga menyatakan bahwa dirinya sudah mendapat dukungan dari para ulama di PKB. Karena itu, ia meyakini pencalonannya sebagai capres akan berjalan mulus tanpa hambatan yang berarti.
"Saya mendeklarasikan diri sebagai bakal calon karena saya didukung sebagian ulama di PKB," kata Rhoma.
Keseriusannya itu akhirnya diwujudkan dengan membuka posko pemenangan pada Sabtu 14 Desember 2013 lalu yang dinamakan sebagai Posko Pemenangan Rhoma Irama for Republik Indonesia (RIFORRI) yang terletak di Jalan Dewi Sartika Nomor 44, Cawang, Jakarta Timur.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyatakan sangat serius mengusung Rhoma Irama sebagai Capres 2014. Muhaimin mengaku, pencalonan Rhoma bukan semata memanfaatkan popularitas sang Raja Dangdut untuk mendongkrak perolehan suara PKB pada Pemilu 2014.
Bahkan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu mengaku sudah meresmikan 50 posko pemenangan Rhoma Irama sebagai capresnya di seluruh Kabupaten Kota di seluruh Indonesia.
"Saya sangat serius, bahkan kami sudah meresmikan 50 posko pemenangan Rhoma Irama di seluruh kabupaten yang ada di Indonesia," katanya usai acara Safari Nusantara di Temanggung, Rabu 25 Desember 2013.
Lagu `Keramat` untuk Kampanye
Untuk mensosialisasikan pencapresannya tersebut, Rhoma mengaku, PKB selaku partai pengusungnya itu telah membuatkan 3 video iklan kampanye untuk dirinya menghadapi musim kampanye Pemilu 2014 nanti.
Menurutnya, ada 3 buah lagu pada masing-masing iklan tersebut yang menggambarkan visi PKB mengusung Rhoma Irama sebagai Calon Presiden 2014.
"Pertama lagu 'Indonesia', ini liriknya mengajak masyarakat membantu upaya pemberantasan korupsi, lagu kedua 'Reformasi', yang mengajak perubahan dalam aspek kehidupan berbangsa," ujar Rhoma.
Yang terakhir adalah lagu berjudul 'Keramat'. Lagu yang syairnya berisi tentang pengorbanan seorang ibu tersebut, kata Rhoma, bertujuan memperbaiki bangsa dari sisi moralnya.
"Kita prihatin dengan era sekarang. Pembangunan materi memang meningkat tapi imateri menurun. Perbaikan moral penting, apapun tanpa tegaknya moral akan menghancurkan kita sendiri," tutur dia.
Menurut Rhoma, ketiga iklan yang dalam waktu dekat akan segera dirilis di sejumlah stasiun TV. Ketiga iklan tersebut merupakan inisiatif PKB.

Siapa Ibu Negaranya?

Sudah menjadi rahasia umum, raja dangdut ini memiliki istri lebih dari satu orang. Lalu jika Rhoma menjadi Presiden, maka siapa istrinya yang akan dijadikan ibu negara ?
"Itu nanti saja," jawab Rhoma di posko Rhoma Irama for Presiden RI (Rifori) di Jalan Dewi Sartika, Jakarta, Sabtu (11/1/2014).
Namun, setelah ditanya mengenai kabar bahwa ia akan menunjuk Ricca Rachim sebagai pendampingnya, Rhoma pun membenarkan. Meski malu-malu, tapi Rhoma tampak tersenyum lebar ketika mendengar nama istrinya itu.
"Iya, insya Allah, insya Allah," sambil menganggukkan kepalanya.
Rhoma menikahi Ricca Rachim sekitar tahun 1984 setelah bercerai dengan istri pertamanya, Veronica. Ricca sendiri juga pernah menjadi pasangan Rhoma di beberapa film yang beredar pada tahun 80-an.
Pada 2 Agustus 2005, Rhoma kembali mengumumkan telah menikahi artis sinetron Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003, namun hari itu juga ia menceraikannya. Rhoma juga dikabarkan pernah menikah dengan perempuan bernama Marwah Ali yang kemudian dikenal sebagai ibu dari penyanyi Ridho Rhoma.
Belum 100 persen
Meski demikian, jalan Rhoma untuk duduk di kursi RI 1 nantinya belum 100 persen mulus. Lantaran, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai organisasi inspirator pembentukan PKB itu mengisyaratkan belum mendukung sang Raja Dangdut tersebut sebagai capres pada Pilpres 2014. Hal ini dirasa penting, lantaran jutaan warga NU atau yang biasa disebut Nahdliyin merupakan penyumbang suara terbesar PKB di setiap pagelaran pemilu.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, PBNU tidak dalam kapasitas mendukung program PKB dalam mengusung Rhoma sebagai capres. "Kita tidak mau ikut soal program partai," kata Said Aqil di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Lebih lanjut Said menegaskan, wacana Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk mengusung Rhoma masih belum final. "Saya kira semua partai baru nanti akan diputuskan setelah pileg," tegas Said Aqil.
Selain itu, kata Said, PKB tidak pernah meminta masukan kepada PBNU terkait wacana pencapresan sang Raja Dangdut itu. "Belum ada konsultasi," imbuh dia.
Di sisi lain, Yenny Wahid, putri pendiri PKB KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur mengatakan, Rhoma Irama yang diusung PKB sebagai capres 2014 itu sangat jauh dari sosok ayahnya yang juga merupakan mantan Presiden Indonesia ke-4 itu.
"Rhoma Irama itu sudah jauh dari sosok Gus Dur. kalau lihat track record sudah jauh sekali," kata Perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini usai makan siang bersama Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Bahkan, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sempat membahas 3 tokoh yang bakal diusung partainya sebagai Capres 2014 mendatang, yakni Mahfud MD, Rhoma Irama, dan Jusuf Kalla (JK).
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, mayoritas warga Nahdliyin cenderung menginginkan Mahfud MD sebagai calon presiden dibandingkan 2 kandidat lain, yakni JK dan Rhoma.
"Warga Nahdliyin lebih inginnya Mahfud, tapi kita akan lihat dulu ketiganya, bagaimana elektabilitasnya," kata Muhaimin di Jakarta, Minggu (8/12/2013).
Meski demikian, lanjut Muhaimin, suara masyarakat secara umum terhadap Rhoma dan JK tidak dapat dikesampingkan. Sebab, berdasarkan aspirasi dan dukungan yang terlihat, setelah 2 kandidat itu resmi diusung PKB, suara masyarakat di berbagai daerah menunjukkan jumlah peningkatan dukungan yang signifikan.
"Di Aceh, saya dapati 10 ribu warga sangat menganggumi Rhoma. Sedangkan massa PKB di Sulawesi sangat mendukung Jusuf Kalla," beber Cak Imin.
PKB, lanjut dia, tidak akan buru-buru menentukan siapa yang akan memenangi tiket capres untuk Pemilu 2014 dari partai. Sejak awal pengusungan 3 kandidat tersebut, internal partai telah melakukan survei untuk menganalisis popularitas dan elektabilitas mereka.
"Dan tentu juga kita mementingkan kredibilitas, tidak hanya elektabilitas," ujar Cak Imin menanggapi soal potensi Rhoma Irama yang banyak diragukan oleh berbagai kalangan. "Ketiganya sudah lolos kriteria dari internal," tandasnya. (Liputan6)
 
Top