Advertistment

 

Pricenton - Apa yang terjadi pada jejaring sosial musik MySpace rupanya memberikan kekhawatiran tersendiri pada nasib Facebook. Sepasang peneliti John Cannarella dan Joshua Spenchler dari Princeton University dalam risetnya, menyebutkan kalau riwayat Facebook tinggal 3 – 4 tahun kedepan.

Dalam risetnya tersebut, seperti dilansir NBC News, Kamis (21/1/2014) memperkirakan Facebook akan kehilangan hingga 80% penggunanya di tahun 2017 mendatang.
Lebih lanjut, para peneliti ini menganalogikan jejaring sosial Facebook layaknya penyakit epidemik menular yang menyebar dengan cepat, lalu dapat disembuhkan kemudian. Hal tersebut didasari oleh peneliti setelah berkaca dari apa yang terjadi dengan jejaring sosial lawas, MySpace.
‘Obat penawar’ dari Facebook, menurut Cannarella dan Spenchler adalah menjamurnya media sosial lain yang tak kalah menarik minat pengguna. Selain itu, tersedianya beragam aplikasi perepesanan instan yang juga mendukung fitur sosial menjadi salah satu faktor penting ‘kepunahan’ Facebook.
Facebook sendiri saat ini diketahui tengah mengusahakan berbagai cara untuk kembali menarik minat pengguna dengan menghadirkan berbagai pembaruan pada layanan media sosialnya.
Sejumalah perombakan drastis juga dilakukan dengan menghadirkan fitur-fitur yang mirip dengan yang ada di pesaing mereka Twitter seperti menghadirkan layanan timeline, hashtag, dan trending topic.
Sedangkan penelitian sebelumnya dari konsultan digital iStrategy Lab menyatakan sekitar 11 juta remaja dan mahasiswa mulai keluar dari Facebook sejak tahun 2011 silam. Bahkan sebagai gambaran populasi tersebut lebih banyak dari total populasi di Hong Kong.
Diyakini, para remaja itu meninggalkan Facebook karena beralih ke layanan lain. Misalnya saja Twitter, WhatsApp, Path dan sebagainya. Pihak Facebook sendiri mengakui fenomena kurang menggembirakan itu. ()
 
Top