NEWS OBSERVASI - Sejumlah warga di Desa Sindang Jati, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, beberapa hari ini merasa terancam. Mereka didatangi MA, oknum calon legislatif setempat, dengan membawa senjata api.
Diduga kuat, aksi arogan caleg itu karena perolehan suaranya di desa setempat tak memuaskan. Padahal, ia sudah mengeluarkan uang untuk "menyuap" warga agar memilihnya.
Menurut penuturan warga, MA kerap mendatangi desa sejak Pemilihan Legislatif, 9 April lalu. Ia tak hanya mengintimidasi warga untuk mengembalikan sejumlah uang yang pernah diberikannya.
Lebih dari itu, MA juga mengambil paksa uang milik warga sebesar Rp8 juta.
Pengakuan itu disampaikan To (19), anak salah seorang warga desa setempat. Ia menyaksikan uang milik keluarganya diambil paksa di kediamannya. “Hingga hari ini, orang tua saya mengungsi untuk menghindari ancaman MA,” tutur To padaVIVAnews, Rabu, 16 April 2014.
Sebelumnya, kedua orang tua To juga kerap diteror lewat pesan singkat di ponsel. Semua bernada ancaman. Intinya menuntut pengembalian uang yang telah diberikannya untuk pengamanan suara. Uang itu diberikan jauh sebelum pencoblosan.
“Di SMS MA menulis, dia sudah banyak rugi di Desa Sindang. Karena itu orang Sindang harus rugi juga,” cerita To. Ia sudah melaporkan perkara itu ke Mapolsek Sindang Kelingi, tapi belum ada respons.
Terpisah, Kapolres Rejang Lebong, Ajun Komisaris Besar Edy Suroso, menyatakan akan melakukan penyelidikan atas kasus itu. Namun, ia belum bisa bertindak lebih jauh lantaran belum ada laporan resmi ke Polres Rejang Lebong. Ia hanya meminta petugas kepolisian meningkatkan kewaspadaannya.
“Untuk penyidikan itu kami butuh alat bukti, seperti laporan korban, kemudian keterangan saksi, kalau sudah ada itu maka upaya hukum pun bisa dilakukan,” katanya. (viva)