NEWS OBSERVASI, Pergaulan merupakan tradisi yang secara
lahiriah akan senantiasa menuntun kita ke arah yang baik secara perubahan,
namun juga tidak sedikit yang menuju ke arah yang salah. Berbicara mengenai
pergaulan sering sekali kita dengar tentang pergaulan yang salah atau istilah
pergaulan bebas, pergaulan bebas tersebut dapat membuat moralitas serta
kualitas kita menurun drastis, para pembaca NEWS OBSERVASI hal Hari ini saya akan
membahas mengenai pergaulan bebas yang berkenaan dengan dunia prostitusi.
Prostitusi Bukanlah realita sosial yang baru muncul di
akhir-akhir ini, sebagai akibat dari mengikuti trend atau pergaulan di masa kini.
Ini merupakan realita nyata untuk sebuah kehidupan sosial, dari beberapa
informasi prostitusi sudah ada sejak dulu, bahkan di masa Nabi Muhammad SAW,
cerita tentang pelacuran juga pernah disebarluaskan. Prostitusi sudah dikenal
oleh masyarakat diseluruh dunia. Demikian juga dengan Aceh sekalipun yang
memiliki kekhususan dibidang penegakan
syariat islam, tidak luput menjadi daerah yang dituju oleh penggiat proses jual
beli jasa tersebut.
Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabatnya, “tahukah
kamu riba apakah yang berat disisi Allah ?” mereka menjawab : Allah dan
Rasulullah maha tahu. Kemudian bersabda Rasulullah : sesungguhnya riba yang
amat besar disisi Allah ialah menghalallkan kehormatan pribadi seseorang
muslim.
Terjadinya dekadensi moral sekarang ini karena manusia
mengacuhkan ajaran islam. Mereka berpedoman pada nafsu hewaniyahnya dan
akhirnya mereka terjerumus dalam lembah kehinaan, Praktek prostitusi yang
terjadi di Aceh merupakan praktek prostitusi secara terselubung, bahkan ada
yang secara terang-terangan. Sekilas cerita dari pengalaman seorang penulis
NEWS OBSERVASI yang kami rahasiakan namanya, tepatnya terjadi pada tanggal 31
Agustus 2014, di kawasan kota Lhokseumawe, sebuah kafe tempat karokean yang
tidak jauh dari majid besar Islamic Centre, seorang perempuan yang diperkirakan
sudah berumur 40 tahun (mucikari) menawarkan jasa pelampisan cinta kepada
penulis NEWS OBSERVASI tersebut . “dek lagunya seperti lagi putus cinta ya, apa
perlu cinta satu malam, murah kok, Cuma tiga ratus tambah kamar, ceweknya cakep
“ (kata sang mucikari). Sayangnya Penulis NEWS OBSERVASI tidak sempat mengambil
gambar tempat dan wajah sang mucikari.
Hukum yang telah ditetapkan oleh Al-Quran sudah selaras
dengan fitrah manusia dan sesuai dengan akal sehat. Sebab Allah tidak membenarkan
hambanya ini sebagai germo untuk mencarikan jodoh seorang pelacur. Fitrah manusiapun
akan menganggap jijik. Untuk itulah perbuatan semacam itu sangat dilarang oleh
sang Tuhan. Perlu penegakan yang tepat serta akurasi tujuan dalam membrantas
prostitusi di daerah kita Khususnya, jangan hanya menamakan syariat islam
kaffah jika praktek pergaulan bebas dan prostitusi masih merajalela dikawasan
kita, dan kelayakan Aceh sebagai Serambi Mekah harus tetap dipertahankan. Oleh sebab
itu pelacuran haris dihentikan, bukan hanya itu, bukan hanya pemerintah yang
harus membasmi hal tersebut tetapi masyarakat juga merupakan kekuatan utama
dalam membrantas prostitusi.
Editing : USMANDANI
News: NARNI SANJAYA
Post : NEWS OBSERVASI