Advertistment

 

Dari kiri ke kanan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Calon Presiden RI dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi) bergandengan tangan saat pendeklarasian koalisi antar ketiga partai, yaitu PDIP, Nasdem, dan PKB di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014). Ketiga partai ini sepakat mendukung Jokowi sebagai capres 2014. (Tribunnews/Jeprima)
Jakarta,NEWS OBSERVASI: Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengakui, Joko Widodo-Jusuf Kalla masih membutuhkan tambahan kekuatan politik di parlemen untuk memuluskan jalannya pemerintahan mendatang. Dia berharap partai politik yang saat ini masih netral ataupun berada dalam koalisi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mau bergabung untuk mendukung pemerintahan mendatang.

"Kita berharap semua parpol, Demokrat, PAN, PPP, ikut bergabung dengan kita, kecuali Golkar karena sudah menyatakan sikapnya untuk jadi oposisi. Kalau yang lain belum," kata Muhaimin di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/8/2014) sore.

Dari ketiga partai itu, kata Muhaimin, pihaknya lebih memprioritaskan Partai Demokrat. Pasalnya, dia menilai visi dan misi partai berlambang "Mercy" itu memiliki kecocokan dengan pemerintahan yang akan dibangun Jokowi-JK.

"Kita Demokrat sama Pak SBY sudah tahu persis model Demokrat, itu enak untuk kita. Sesudah itu, baru PAN dan PPP," ujarnya.

Saat ini, kata Muhaimin, komunikasi politik terus dilakukan dengan tiga partai tersebut. Dia berharap agar komunikasi politik tersebut bisa segera membuahkan hasil.

Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI-P Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura (total 207 kursi DPR 2014-2019). Sebaliknya, Koalisi Merah Putih diisi lima parpol, yakni Partai Gerindra PPP, PKS, PAN, dan Partai Golkar (total 292 kursi DPR). Adapun Demokrat memiliki 61 kursi pada DPR periode selanjutnya. | Kompas
 
Top