Advertistment

 

Ilustrasi/Google.com

Aceh Besar, NEWS OBSERVASI:  Dari keenam narapidana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lambaro  Banda Aceh, setelah berkelahi dengan sipir yang sedang jaga. Dua di antaranya berhasil ditangkap, empat dalam pengejaran dari pihak keamanan.

Kaburnya narapidana tersebut dikabarkan lantaran campur tangan petugas lapas, namun kabar itu buru-buru dibantah oleh Kepala lapas yang terletak di kawasan Lambaro, Aceh Besar itu, M Sutan. 

Menurut Sutan, para napi kabur setelah memukul petugas. “Tapi, saya janji akan mengusut kasus ini,” kata Sutan kepada wartawan newsobservasi melalui telepon, Rabu (3/8/2014).

Peristiwa kaburnya napi dari Lapas itu terjadi pada 2 September  jam 19,15 Wib magrib, saat penghuni dan penjaga lapas sedang salat maghrib. Di pintu jaga hanya ada seorang sipir, sementara seorang sipir lainnya dan seorang polisi yang bertugas mengamankan pintu saat itu sedang izin keluar.

Empat napi yang masih buron yakni Zulham Efendi, 20 tahun, Ade Fahrizal 23 tahun  dan Muhammad Tahir,32 tahun. Mereka merupakan mantan anggota TNI yang dihukum masing-masing di vonis 5, 10, dan 13 tahun penjara. Sedangkan Zulham Efendi,26 tahun tercatat sipil, dihukum karena terlibat narkoba.

Seorang lainnya adalah adalah Muzakir M Yakob,37 tahun, tercatat sebagai sipil yang divonis 18 tahun penjara karena terlibat narkoba. Pihak Lapas mengatakan nama dua napi yang berhasil ditangkap saat berupaya kabur bersama komplotan itu,bernama Supridi Ahmad  mantan anggota TNI dan Aulia Asnawi,”jelas Sultan.

Sementara itu, menurut sipir yang jaga pada malam kejadian, Mirza Ahmadi kepada Wartawan newsobservasi, mengukapkan para narapidana lebih dulu memukulinya barulah kabur. Mirza mengalami luka memar dan tangannya terkilir akibat pengeroyokan tersebut

“Yang serang pertama itu Zulham Effendi mantan anggota TNI, saya sempat dipukul di kepala dan saya terjatuh. Saya sendiri waktu itu. Kemudian yang lain ikut mengeroyok,” tuturnya.

Ketika Mirza dikeroyok, beberapa rekannya termasuk petugas tahanan pendamping (taping) napi datang membantu. Saat itu para napi langsung kabur lewat pintu utama, namun dua di antaranya berhasil ditangkap.

Mirza mengaku tak paham bagaimana keenam napi itu bisa keluar dari sel tahanan, karena kondisi pintu sel tergembok setelah penghuni lapas apel sore,”jelasNya.(Win)
 
Top