|
Foto: aditpunya blogspot
(OLEH :USMANDANI)
Masa depan merupakan masa-masa yang sangat dinantikan oleh
seluruh manusia di muka bumi ini, banyak yang berharap masa depannya cerah
bagaikan rembulan di malam hari, ada juga yang berharap megah bagaikan berlian.
Tidak ada yang berharap masa depannya akan seperti reruntuhan bangunan yang
diterpa badai, tidak juga yang berharap kehidupannya bagai semak belukar.
Terkadang juga setiap saat menghayalkan keindahan di masa depan serta
ketenangan hingga hari tua nanti, tetapi sangat sedikit yang berfikir bagaimana
cara memetik keindahan di masa depan nanti, cara mendapatkan ketenangan di masa
yang akan datang.
Dalam perjalanan kehidupan yang sebenarnya manusia dituntut
untuk selalu berserah diri pada Sang pencipta, jika seorang hamba tidaklah
berserah diri pada-Nya, maka masa depannya tidak akan seindah cita-citanya.
Sekilas kehidupan ini hanya bagai buih-buih ombak di lautan ganas, namun jika
terbiasa dengan ketulusan maka yang bisa kita dapatkan adalah kelurusan serta
ketenangan lahir dan batin tanpa berharap lebih pada sang pemberi rezeki.
Pandangan agama terhadap relasi kehidupan dunia dan akhirat sangatlah dekat
antara kehidupan dan jalan menuju masa depan, karena dalam pandangan agama masa
depan yang sesungguhnya adalah akhirat yaitu masa dimana kita akan kekal di
sana, mendapatkan semua apa yang telah kita usahakan sewaktu di dunia. Baik
buruknya kehidupan kita di dunia semua akan menghampiri kita di masa depan.
Jika kita masih terus berharap masa depan dunia, maka yang
harus kita pikirkan adalah keabadian yang hanya sebatas pandangan saja,
sedangkan keabadian lahir dan batin adalah ketika hidup kita di alam akhirat.
Kesuksesan yang kita raih di dunia tidak akan abadi jika kesuksesan tersebut
hanya untuk dunia saja dan tidak berefek kepada akhirat.
Oleh karena itu, jangan hanya berhayal dan mengejar
kesuksean dunia saja, tetapi jadikan kesuksesan akhirat kita sebagai landasan
utama.
|
Salam News Observasi,
(USMANDANI), Satra Wahana Nusantara @2014