Advertistment

 

Id id Facbook.com
Oleh:USMANDANI
Hari itu langit begitu cerah, sang mentari begitu menyengat menghantarkan panasnya, sedangkan butiran hujan belum pernah hadir dalam dua musim yang lalu, namun kaki ini tetap melangkah mencari sesuatu yang terindah berkah dimasa yang akan datang. Cerita dihari itu hanyalah gurauan semata, berharap batin ku tidak pernah berbohong sedangkan lisan ku dengan beraninya menipu, menipu dibalik tabir kepercayaan sang Tuhan, padahal tidak seharusnya aku lakukan. Keinginan mencari pengetahuan serta pengalaman mendongkrak diri ini harus pandai bermain bahasa, dan harus mampu membalikkan angka serta huruf yang tersirat, sepintar dan sehebat mungkin. Itu semua karena penyebab cercaan dimasa kecil  membuat aku harus beranjak dari tangga kebodohan menuju pada tangga yang disegan.

Sebenarnya cerita untuk dihari itu hanya tentang kebohongan seorang anak kepada penguasa surga, tapi aku merasa tidak sedurhaka yang orang katakan, karena aku berbohong hanya tentang kelemahan dan kebodohan yang ada, karena seorang ibu akan sangat bangga jika jantung hatinya tidak memiliki hal itu.

Kini tiba pada musim yang berbeda, musim yang sering membasahi cerita di jalan raya, musim yang menertawakan katak di rawa-rawa, musim yang mengindahkan bunga terpai di pohon ansana. Cerita kebohongan dimasa itu memberikan dampak yang besar dimasa kini, hingga membuat aku tidak mampu melewati jurang terjal, tidak mampu menghentikan badai, tidak pernah mampu menyihir petir , bahkan semerbak mawar tidak mampu aku pertahankan ketika akan jatuh ke tanah liat. Itu semua karena lisanku berdusta dimasa lalu, padahal batinku sudah tahu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.


Hari ini aku harus bersusah payah merubah segalanya, memperbaiki segala apa yang telah terjadi dimasa dulu, mengakui segala kesilapan, dan berjanji menyelesaikan tanggul kehidupan yang pernah roboh saat badai tiba, karena kata sang Cinta menangis tidak akan merubah segalanya, tetap tegar, dan tekun serta doa adalah hal terbaik dimasa kini. (usmandani)

Usmandani,Penulis News Observasi
Sastra Wahana Nusantara.
 
Top