Jakarta, NEWS OBSERVASI: Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman yang akrab disapa Haji Uma, meminta kelompok Din Minimi untuk terus melakukan pendekatan persuasif pemerintahan Aceh. Menurutnya, Aceh ini tidak akan maju tanpa adanya peran dan dukungan dari berbagai elemen manapun.
"Jika memang ada berbagai kekeliruan maupun kesilapan yang saat ini dijalankan oleh Pemerintahan Aceh, bukanlah dengan cara anarkis seperti ini sehingga perdamaian yang telah kita nikmati ini akan kembali ternodai," ujar Sudirman kepada media via telepon seluler, Selasa malam, 14 Oktober 2014.
Haji Uma menjelaskan, lewat pendekatan persuasif inilah dinilai mampu membantu segala kekurangan di Aceh sehingga dapat diselesaikan secara bersama-sama. Menurutnya, jika masih ada segala permasalahan yang masih belum terselesaikan dapat diselesaikan dengan cara kepala dingin.
Apalagi, kata Haji Uma, kelompok Din Minimi juga merupakan salah satu mantan kombatan yang sebelumnya juga pernah aktif dalam memperjuangkan segala hak terhadap Aceh.
"Intinya marilah kita mencoba mencari solusi dengan cara diplomatis dengan mengedepankan prinsip perdamaian. Jika masih ada kesalahan kan masih bisa kita mengkritik dengan cara bijak, bukan dengan cara anarkis. Apalagi sampai memamerkan senjata sehingga menimbulkan kesan negatif di mata masyarakat di saat damai ini," ujarnya lagi.
Haji Uma juga berharap kepada pemerintah Aceh untuk lebih bersikap peka dan pro aktif dalam menyikapi munculnya kelompok Din Minimi. Menurutnya, fenomena ini sekaligus menjadi sebuah pembelajaran bagi pemerintah Aceh untuk mengintrospeksi diri segala kekurangan dalam menjalankan roda pemerintahan selama ini.
"Harapan yang kita inginkan adalah bagaimana Aceh ini bisa lebih bersinar ke depan, jika memang masih ada kekurangan kan bisa dilakukan pendekatan dengan kepala dingin karena pemerintah kita juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. Apalagi Din Minimi juga merupakan bagian dari pelaku sejarah perjuangan dulunya bersama-sama pemerintah kita saat ini," ujarnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, kelompok bersenjata di bawah pimpinan Nurdin alias Din Minimi kembali unjuk gigi ke media massa. Mereka mengaku terpaksa bergerilya untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah Aceh karena dinilai sudah tidak adil terhadap masyarakat.
Saat ini, kelompok Din Minimi sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polresta Aceh Timur setelah terlibat berbagai aksi kriminalitas di wilayah Aceh Timur.
"Jika memang ada berbagai kekeliruan maupun kesilapan yang saat ini dijalankan oleh Pemerintahan Aceh, bukanlah dengan cara anarkis seperti ini sehingga perdamaian yang telah kita nikmati ini akan kembali ternodai," ujar Sudirman kepada media via telepon seluler, Selasa malam, 14 Oktober 2014.
Haji Uma menjelaskan, lewat pendekatan persuasif inilah dinilai mampu membantu segala kekurangan di Aceh sehingga dapat diselesaikan secara bersama-sama. Menurutnya, jika masih ada segala permasalahan yang masih belum terselesaikan dapat diselesaikan dengan cara kepala dingin.
Apalagi, kata Haji Uma, kelompok Din Minimi juga merupakan salah satu mantan kombatan yang sebelumnya juga pernah aktif dalam memperjuangkan segala hak terhadap Aceh.
"Intinya marilah kita mencoba mencari solusi dengan cara diplomatis dengan mengedepankan prinsip perdamaian. Jika masih ada kesalahan kan masih bisa kita mengkritik dengan cara bijak, bukan dengan cara anarkis. Apalagi sampai memamerkan senjata sehingga menimbulkan kesan negatif di mata masyarakat di saat damai ini," ujarnya lagi.
Haji Uma juga berharap kepada pemerintah Aceh untuk lebih bersikap peka dan pro aktif dalam menyikapi munculnya kelompok Din Minimi. Menurutnya, fenomena ini sekaligus menjadi sebuah pembelajaran bagi pemerintah Aceh untuk mengintrospeksi diri segala kekurangan dalam menjalankan roda pemerintahan selama ini.
"Harapan yang kita inginkan adalah bagaimana Aceh ini bisa lebih bersinar ke depan, jika memang masih ada kekurangan kan bisa dilakukan pendekatan dengan kepala dingin karena pemerintah kita juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. Apalagi Din Minimi juga merupakan bagian dari pelaku sejarah perjuangan dulunya bersama-sama pemerintah kita saat ini," ujarnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, kelompok bersenjata di bawah pimpinan Nurdin alias Din Minimi kembali unjuk gigi ke media massa. Mereka mengaku terpaksa bergerilya untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah Aceh karena dinilai sudah tidak adil terhadap masyarakat.
Saat ini, kelompok Din Minimi sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polresta Aceh Timur setelah terlibat berbagai aksi kriminalitas di wilayah Aceh Timur.
Sumber: atjehpost.co