Advertistment

 

Lhokseumawe, NEWS OBSERVASI:Sebagaimana yang diberitakan di media massa baik cetak ataupun elektronik, kelompok Nurdin Ismail alias Abu Minimi, menyampaikan berberapa tuntutan kepada Pemerintahan Aceh yang sedang dipimpin Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf di antaranya:
1. Meminta agar proses reintegrasi kombatan dilakukan secara menyeluruh kepada seluruh kombatan bersenjata, maupun sipil GAM sesuai dengan MoU Helsinki.

2. Miminta pimpinan GAM dan Pemerintah Aceh agar memberikan perhatian kepada korban konflik, serta merehabilitasi hak-hak korban konflik.

3. Meminta agar Pemerintah Aceh dan Pemerintah RI segera merealisasikan butir-butir MoU Helsinki termasuk pembentukan Komisi Bersama Penyelesaian Klaim yang sedang digugat oleh YARA.

4. Meminta kepada aparat kepolisian dan TNI untuk menghormati perjuangan mereka dalam menuntut keadilan dalam bingkai perdamaian yang telah ditandatangani di Helsinki.

Melalui Press realeasenya, Minggu (12/10/2014) Juliadi, Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara di Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe mengatakan, tidak mau menyalahkan sepenuhnya Abu Minimi, seharusnya pemerintah Aceh harus melihat dengan arif kicauan Abu Minimi, karena Abu Minimi mengeluarkan Aspirasi persoalan perut yang sangat mendesak. Dulu mereka ketika konflik Aceh bertahun-tahun hidup di hutan memikul senjata tetapi ketika udara damai di Aceh bisa kita hirub bersama, apa yang mereka dapatkan dari hasil perjuangan Mereka.?

Menurutnya, itu adalah sebagian kecil kekecewaan Mantan Kombatan di Aceh yang mengeluarkan Aspirasinya di Media. Sangat banyak daerah lain yang nasibnya seperti Abu Minimi, "boh ci tanyoe Rakyat Aceh tapike ngen hate nurani, pue sidroe pejuang Kemerdekaan Aceh tempo jamean jinoe nasip tekatong-katong hana meho arah (coba kita Rakyat Aceh berpikir dengan hati nurani, pantas tidak seorang pejuang Kemerdekaan Aceh dulu nasipnya sekarang terkatung-katung tidak tahu arah.?)".

Seharusnya, Juliadi menegaskan, kicauan Abu Minimi harus jadi perhatian khusus bagi Pemerintah Aceh untuk mensejahterakan seluruh Rakyat Aceh dan Mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dulu sama-sama berjuang dengan Anda wahai Elite Aceh.

"Kami berharap Gubernur Aceh menyelesaikan persoalan ini dengan menempuh jalur Musyawarah dengan kelompok Abu minini, harus duduk bersama, karena apapun ceritanya Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf adalah sama-sama mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka yang memang satu garis perjuangan ketika Konflik di Aceh," tandas Juliadi.

Namun, Ia memberikan apresiasi kepada Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir, SIK yang sangat komitmen membrantas kriminal di Aceh dan kami mendukung langkah Kepolisian dalam menegak hukum di Indonesia khususnya di Aceh Timur. 

Namun, kami berharap sebelum proses hukum berjalan dengan kepolisian harus berjalan proses musyawarah dengan pemerintah Aceh antara kelompok Abu Minimi, "kami yakin kelompok Abu Minimi akan menyerahkan dengan sendirinya senjata tersebut kepada pihak Kepolisian dan akan mengakui semua tindakan kriminalnya selama ini jika proses itu terwujud".
Sekali lagi mahasiswa Unimal ini meminta kepada Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf untuk melakukan Musyawarah, setelah itu baru proses hukum. Dengan demikian tidak ada timbul dendam di kemudian hari, kami juga berharap kepada seluruh masyarakat supaya sama-sama kita rawat perdamaian ini.

"Kami juga meminta kepada seluruh masyarakat dan mantan kombantan GAM seluruh Aceh untuk selalu mengedepankan musyawarah dalam semua masalah di Aceh, Gubernur Aceh harus memberi ruang kepada semua rakyat Aceh untuk mengeluarkan Aspirasinya," tutup Juliadi
 
Top