Advertistment

 

Mataku terpejam sebab lelahku menghujam, sekejam hidup yang merenggut mimpiku.
Mimpiku pergi tak pernah lagi mau singgah

Tak ada Harapan untuk meramu mimpi menghibur diri dari penat langkah kakisepanjang sisa waktu yang tak pasti,

Hanya kasur dan bantal ini yang tak pernah menolak lelahku , kapanpun ku mau singgah dan menepi
Aku lelah, menanti sang waktu yang tak pernah mau menunggu barang sejenak

Aku lelah , meniti butiran waktu yang terus saja memanjang tak tampak berujung
Aku lelah, ketika waktu tak pernah lagi mau berpihak di setiap titian langkahku

Aku lelah, aku terkulai, aku terdiam aku menjerit, aku menangis , aku merintih dibelakang sang waktu yang tak pernah mau menoleh
Akan kemana langkah kaki ini ketika akar kehidupanku tercabut

Akan kemana tatapan mataku ketika jiwa ini hanya tersisa getir pahit batang tubuhku
Akan kemana waktu membawaku ketika daun-daun kehidupan telah mengering
Akan kemana pemimpin mendustakan lelahku

“Untuk saudara-saudaraku yang akalnya terserabut kejamnya dunia, teruslah melangkah meski asa mu tak lagi singgah , doaku akan selalu ada dalam setiap langkahmu, dan tetaplah percaya pada sang Khaliq Yang Maha Adil…

Penulis: Ody Yunanda
Publications and documentation fields Student Committee and the Student Kutamakmur, Admin News Observasi and author acehinfo.com


 
Top