Advertistment

 

BandaAceh,NEWSOBSERVASI: Sekretaris Program Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala,(Unsyiah) Dr. Amri, SE, M. Si mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Aceh masih tergolong lambat. Pasalnya, uang yang beredar di Aceh sedikit, dibandingkan dengan uang yang dibelanjakan ke Sumatra Utara (Medan).


"Kalau hari libur Sabtu Minggu kita lihat, masyarakat kita lebih memilih menghabiskan uang ke luar Aceh," ujarnya, Jumat (8/5) Dikatakannya, tidak bisa dipungkiri minimnya fasilitas yang tidak memadai masyarakat lebih menjadi daerah lain sebagai pilihannya, sehingga, uang yang dimiliki masyarakat Aceh kurang dirasakan masyarakat yang ekonomi rendah.

"Hanya ekonomi kecil di warung kopi yang merasakan peredaran uang kecil pula, namun uang besar beredar di luar," ungkapnya. Untuk itu, lanjutnya, demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh diharapkan pemerintah Aceh harus mampu keluar dari ketergantungan dari luar, mulai dari bahan bangunan, pakaian, kebutuhan pokok dan pakan ternak.  "Sangat kita sayangkan, mencari uang di Aceh dan menghabiskan uang di
luar," pungkasnya.

Menurut Ahli Strategis Manajemen Unsyiah ini, banyaknya masyarakat umum dari pejabat Aceh membuat pertumbuhan ekonomi Aceh belum berpihak kepada masyarakat yang penghasilan rendah. Selain itu, kata dia, lambatnya realisasi APBA 2015, semua sektor bisa
berpengaruh dan tidak bisa jalan."Realisasi uang APBA satu hari pun tidak boleh terlambat," jelasnya. (Darwin)
 
Top