Advertistment

 

Banda Aceh,NEWSOBSERVASI: Gempa berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) kembali mengguncang Provinsi Aceh, Rabu (22/7) siang. Gempa dengan tempo belasan detik tersebut sempat membuat masyarakat di sejumlah kabupaten/kota panik dan berlarian keluar bangunan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat; gempa terjadi pukul 12.35 WIB, berpusat di 4,83 Lintang Utara dan 94,50 Bujur Timur atau di 129 km barat daya Kabupaten Aceh Besar dengan kedalaman 36 km.

"Gempa yang terjadi di sekitar Kecamatan Leupung tersebut tidak berpotensi tsunami," ujar staf BMKG Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar.

Dari informasi yang diterima SH dari sejumlah warga di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, saat terjadi gempa, mereka berhamburan keluar dari rumah dan bangunan lain. Mereka khawatir terjadi gempa susulan yang lebih kuat.

“Bagaimana tidak lari kalau tiba-tiba disusul gempa yang lebih kuat, bangunan kan bisa roboh. Semua warga lari keluar dari dalam rumah atau bangunan lainnya,” ucap Misna Sari, seorang ibu rumah tangga di Leupung, Kabupaten Aceh Besar.

Misna mengatakan, jika gempa hanya berkekuatan 5,2 SR, ia tidak khawatir dan takut karena sudah biasa. Hal yang ditakutinya adalah setelah gempa kecil, gempa besar menyusul.

“Kalau gempa 5,2 SR; itu sudah biasa kami rasakan. Tapi, kami waswas terjadi gempa susulan lebih kuat,” ujar Misna. Ia mengaku saat gempa sedang duduk di rumahnya.

Yusda, warga Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar , mengungkapkan hal sama. Ia menyatakan, saat gempa terjadi ,ia sedang bermain dengan tiga anaknya di dalam rumah.

"Saat gempa, ketiga anak saya langsung saya tarik keluar rumah dan duduk di halaman. Itu saya lakukan hanya untuk menghindari gempa yang lebih kuat,” tuturnya.

Bagi masyarakat Aceh, gempa berkekuatan di bawah 6,0 SR dianggap gempa biasa dan tidak perlu dikhawatirkan. Mereka hanya waswas terjadi gempa susulan yang lebih kuat.

"Gempa di bawah 6,0 SR sudah sering terjadi. Kalau gempa dengan kekuatan tersebut dan terjadi di laut, tidak perlu dikhawatirkan karena tidak berbahaya," kata Yusda. (Sr)
 
Top