NEWSOBSERVASI: Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna menilai ada permasalahan serius antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Momen lebaran menurut Budyatna, membuka semua tabir permasalahan yang terjadi antara Jokowi dan Megawati. "Saya belum melihat ada silaturahmi langsung antara Jokowi dan Megawati dalam momen lebaran kali ini. Jokowi dan Megawati tidak saling mengunjungi untuk bersilaturahmi. Ada apa? Saya lihat sedang ada masalah di antara keduanya," kata Budyatna kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/7).
Jokowi lanjutnya lebih senang untuk berlebaran di Aceh dan pulang mudik ke Solo. Sementara Megawati sibuk menerima tamu lainnya, tapi tidak terlihat Jokowi di antara para tamu yang datang bersilaturahmi di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.
"Lebaran di Aceh nampaknya hanya cara Jokowi untuk tidak datang ke rumah ketua umumnya. Perjalanan ke Aceh hanya alasan untuk menghindar mendatangi rumah Megawati. Mungkin juga dia meghindari sindiran banyak orang, kok presiden datang ke rumah ketua umum partai, kan seharusnya orang yang datang menemui dia sebagai orang nomor satu," jelasnya.
Jokowi ujarnya, tampaknya paham bahwa Megawati tidak akan pernah mendatangi petugas partainya meski yang didatangi adalah Istana Negara. "Mana mau Megawati datang ke Istana karena dia tentu berpikir Jokowi adalah petugas partainya, jadi seharusnya petugas partai yang datang ke rumah ketua umum, Bisa jadi juga Megawati menolak kedatangan Jokowi, dan Jokowi pun mencari alasan ke Aceh biar tidak kehilangan muka," ungkapnya.
Kemungkinan lain, bisa jadi sebagai Ketua Umum, Megawati sekarang lagi "ngambek" kepada petugas partainya. Karena keinginan Megawati ataupun PDIP banyak yang tidak didengarkan Jokowi, sehingga bisa jadi Megawati menutup pintu untuk didatangi ataupun mendatangi Jokowi.
"Pemilihan Kapolri, Panglima TNI dan terakhir isu reshuffle. Semuanya tidak digubris dan dipenuhi oleh Jokowi. Ini mungkin bikin Mega 'ngambek'," katanya.
Dia pun memprediksi perseteruan antara Jokowi dan Megawati di masa depan terlihat akan meluas. Ketidakharmonisan hubungan Jokowi dan Megawati yang diperlihatkan saat lebaran ini sepertinya ujar Guru Besar FISIP UI ini akan semakin meruncing di masa datang dan akan memiliki dampak politik.
"Sekarang ini masalah di antara keduanya sama-sama merasa lebih hebat dan lebih pantas dihormati di antara yang lainnya. Tidak ada kedewasaan politik di antara keduanya," pungkasnya.(jpnn)