Advertistment

 


BANDA ACEH - Kemilau emas kian memudar seiring dengan penurunan harganya yang tidak terbendung. Jumat (28/6) kemarin, harga di Banda Aceh dilaporkan “terjun bebas” hingga di bawah Rp 400.000 per gram. Harga itu sama dengan harga emas tiga tahun lalu (2010).

“Harga emas hari ini ambruk. Harga per gramnya (belum ongkos bikin) sudah turun menjadi Rp 391.000 per gram (Rp 1.303.985 per mayam),” kata analis emas dari Bank Syariah Mandiri (BSM) Banda Aceh, Muhammad, kepada Serambi, Jumat (28/6).

Harga tersebut mengikuti penurunan yang telah berlangsung selama sebulan terakhir. Sehari sebelumnya, Kamis (28/6), harga emas masih berada pada kisaran Rp 402.000 per gram atau sekitar Rp 1.340.670 per mayam.

Menurut Muhammad, ini merupakan harga paling rendah sepanjang tiga tahun terakhir. Harga emas itu ia sebutkan, pernah mencapai posisi tertingginya pada September dan Oktober 2012, dengan harga jual Rp 550.000 per gram atau Rp 1.834.250 per mayam.

Pada Januari 2013, harga emas masih pada kisaran Rp 530.000 sampai Rp 535.000 per gram, dan sejak saat itu secara perlahan harga terus menurun hingga mencapai Rp 391.000 per gram. Itu berarti, sejak September 2012 telah terjadi penurunan harga sebesar Rp 159.000 per gram atau Rp Rp 530.265 per mayam.

“Penurunan yang sangat drastis terjadi dalam dua minggu terakhir. Dari Rp 422.000 per gram turun menjadi Rp 391.000 per gram. Harga itu sama dengan harga emas tahun 2010,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai tren pergerakan harga ke depan, Muhammad mengaku tak berani memprediksi, karena saat ini harga emas sudah berada di posisi terendah. Namun, dia katakan, banyak analis emas memprediksi bahwa harga emas masih akan turun lagi.

“Tipis kemungkinan harga emas bisa naik signifikan. Setelah berada di posisi terendah, harga paling naik sedikit dan akan stabil di posisi tersebut,” ujar Muhammad.

Hal senada disampaikan Ahmady, bagian pembiayaan pada BNI Syariah Banda Aceh. Ia memprediksi, harga emas masih akan terus melorot sampai akhir tahun nanti. “Prediksi kami, sampai akhir tahun harga emas terus melemah. Mungkin sedikit menguat pada September-Oktober,” kata Ahmady.

Pedagang emas di Pasar Aceh, Nasrul, kepada Serambi mengungkapkan, sejak pagi tadi sangat banyak masyarakat yang datang ke tokonya untuk membeli emas. “Harga emas hari ini anjlok. Sejak pagi tadi masyarakat banyak yang datang membeli emas, mungkin karena gaji ke-13 sudah cair,” ucapnya.

Namun, untuk kondisi secara umum selama satu seminggu terakhir, transaksi pembelian emas dia katakan seimbang dengan penjualan. Masyarakat sepertinya tidak terlalu antusias membeli meski harganya terus menukik.

Muhammad sebelumnya juga pernah menyampaikan hal itu. Menurut dia, daya beli masyarakat menurun karena pengaruh pertumbuhan ekonomi Aceh yang mengalami stagnasi akibat lemahnya serapan APBA 2013. (yos)


riwayat harga emas
- September 2012, Rp 550.000/gram (Rp 1.834.250/mayam)
- Januari 2013, Rp 530.000/gram (Rp 1.767.550/mayam)
- 16 April, Rp 432.500/gram (Rp 1.442.400/mayam)
- 18 Mei, Rp 430.000/gram (Rp 1.434.050/mayam)
- 21 Juni, Rp 418.000/gram (Rp 1.394.030/mayam)
- 25 Juni, Rp 416.500/gram (Rp 1.387.360/mayam)
- 27 Juni, Rp 402.000/gram (Rp 1.340.670/mayam)
- 28 Juni, Rp 391.000/gram (Rp 1.303.985/mayam)

Sumber: Serambi

 
Top