OBSERVASI | ACEH UTARA :
Syamsul Arifin (32), wartawan media Online www.beritahukum.com, terus di teror oleh pelaku mesum karena pemberitaannya. oknum terkait malah Ancam pewarta keselamatan pewarta liputan Aceh Utara ini.
Sementara, Nur (40) yang merupakan ibu rumah tangga yang memiliki suami, warga Desa Alue Leuhop ditangkap bersama Yakop diatas kereta, menurut keterangan warga kepada Arifin, pasangan ini sedang berhubungan intim diatas sepeda motor tersebut.
Sejak penangkapannya serta pemberitaan kasus khalwat ini beberapa pekan lalu, sampai saat ini pewarta dari media online nasional ini terus diteror oleh para premannya Yakop. Bahkan ia mengancam, pewarta tersebut akan dihabisi dengan ancaman dipotong leher oleh preman bayarannya.
Syamsul Arifin mengaku tidak nyaman atas tindakan oknum pelaku mesum itu, ironisnya, kedua pasangan ini tertangkap basah oleh warga desa, namun belum ada tindakan dan kebijakan Pemerintah Daerah di Kabupaten Aceh Utara untuk menyingkapi hal ini.
"Saya merasa tidak tenang, Yakop terus meneror saya. Ia mengancam bunuh saya, yang akan dilakukan oleh para premannya, yang menurut Yakop orang-orang dari KPA," ujar Arifin, Rabu (02/10/13).
Kasus Arifin ini pun, sejauh ini belum ada dukungan dari rekan pers Aceh Utara, padahal kasus yang menimpa dirinya merupakan kasus yang serius.
Terkait hal ini, wartawan peliputan www.beritalima.com telah menjumpai langsung pihak pelaku teror. Yakop mendapat dukungan istrinya, bahwa Arifin telah mencemarkan nama baik mereka.
"Jika saya jumpai Arifin akan saya pecahkan kepalanya, dan saya gorok lehernya karena sangat sakit hati terhadap tindakannya yang telah mempermalukan saya," kata Yakop didampingi istri di rumahnya, Selasa (01/10/13) kemarin, yang sempat merekam percakapan tersebut oleh BeritaLima.com.
Menyambut wartawan peliputan media ini, baik Yakop maupun istrinya nampak beringas serta menyalahkan kinerja wartawan. Ia mendesak Arifin untuk mempertanggung jawabkan beritanya yang dituding telah dijebak tersebut.
Mendengar rekaman yang berdurasi sekitar 22 menit tersebut, Arifin kembali terperanjat, pasalnya dalam rekaman tersebut Yakop terus menerus mengeluarkan ancamannya.
Istri Yakop kembali menghubungi wartawan beritalima, pada Rabu (02/10/13) meminta Arifin segera menjumpainya.
"Tolong kamu bilang kepada Arifin, jika tidak segera menjumpai kami, maka keselamatannya terancam. Orang-orang KPA ini akan mencarinya kemanapun ia pergi," ancam Bad melalui selularnya.
Sejauh ini, Yakop tetap bersikeras ia tidak bersalah. Nyatanya dalam penggerebekan warga, ia ditemui bersama pasangan mesumnya sedang dalam kondisi bugil hanya menyisakan pakaian dalam dan para pemuda desa telah lama mengamati gelegak mencurigakan kedua pasangan ini.
Sampai saat ini dokumentasi tersebut masih disimpan warga, bahkan foto mesra pasangan haram itu sudah beredar di mana-mana.
Syamsul Arifin (32), wartawan media Online www.beritahukum.com, terus di teror oleh pelaku mesum karena pemberitaannya. oknum terkait malah Ancam pewarta keselamatan pewarta liputan Aceh Utara ini.
Berawal dari pemberitaan tentang penggerebekan pasangan khalwat oleh warga di
Desa Alue Leuhop, Kecematan Cot Girek, Aceh Utara terhadap pelaku yang
berinisial Yakop (45), warga Matang Kumbang, Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten
yang sama, yang juga merupakan salah satu Pegawai Negeri Sipil (Guru) di Aceh
Utara serta masih beristri, yakni Bad (40) yang merupakan Kepela Sekolah Dasar
(SD) di kecamatan itu.
Sementara, Nur (40) yang merupakan ibu rumah tangga yang memiliki suami, warga Desa Alue Leuhop ditangkap bersama Yakop diatas kereta, menurut keterangan warga kepada Arifin, pasangan ini sedang berhubungan intim diatas sepeda motor tersebut.
Sejak penangkapannya serta pemberitaan kasus khalwat ini beberapa pekan lalu, sampai saat ini pewarta dari media online nasional ini terus diteror oleh para premannya Yakop. Bahkan ia mengancam, pewarta tersebut akan dihabisi dengan ancaman dipotong leher oleh preman bayarannya.
Syamsul Arifin mengaku tidak nyaman atas tindakan oknum pelaku mesum itu, ironisnya, kedua pasangan ini tertangkap basah oleh warga desa, namun belum ada tindakan dan kebijakan Pemerintah Daerah di Kabupaten Aceh Utara untuk menyingkapi hal ini.
"Saya merasa tidak tenang, Yakop terus meneror saya. Ia mengancam bunuh saya, yang akan dilakukan oleh para premannya, yang menurut Yakop orang-orang dari KPA," ujar Arifin, Rabu (02/10/13).
Kasus Arifin ini pun, sejauh ini belum ada dukungan dari rekan pers Aceh Utara, padahal kasus yang menimpa dirinya merupakan kasus yang serius.
" Saya hanya dianggap
sebatas wartawan liar mungkin oleh teman-teman saya, saya tidak miliki
organisasi dan tempat bernaung di mana saya bisa berkeluh kesah, mungkin sejauh
ini, inilah solidaritas kawan-kawan pers," tukas pewarta yang telah meniti
karir di jurnalistik sejak belasan tahun silam.
Terkait hal ini, wartawan peliputan www.beritalima.com telah menjumpai langsung pihak pelaku teror. Yakop mendapat dukungan istrinya, bahwa Arifin telah mencemarkan nama baik mereka.
Pelaku mengatakan mereka
dijebak oleh warga yang kemudian dikorankan oleh beberapa media massa baik
koran maupun media online terutama di www.BeritaHUKUM.com.
"Jika saya jumpai Arifin akan saya pecahkan kepalanya, dan saya gorok lehernya karena sangat sakit hati terhadap tindakannya yang telah mempermalukan saya," kata Yakop didampingi istri di rumahnya, Selasa (01/10/13) kemarin, yang sempat merekam percakapan tersebut oleh BeritaLima.com.
Menyambut wartawan peliputan media ini, baik Yakop maupun istrinya nampak beringas serta menyalahkan kinerja wartawan. Ia mendesak Arifin untuk mempertanggung jawabkan beritanya yang dituding telah dijebak tersebut.
Mendengar rekaman yang berdurasi sekitar 22 menit tersebut, Arifin kembali terperanjat, pasalnya dalam rekaman tersebut Yakop terus menerus mengeluarkan ancamannya.
Istri Yakop kembali menghubungi wartawan beritalima, pada Rabu (02/10/13) meminta Arifin segera menjumpainya.
Dalam percakapan tersebut,
jika Arifin tidak bersedia menjumpai Yakop, maka keselamatan Arifin akan
terancam.
"Tolong kamu bilang kepada Arifin, jika tidak segera menjumpai kami, maka keselamatannya terancam. Orang-orang KPA ini akan mencarinya kemanapun ia pergi," ancam Bad melalui selularnya.
Sejauh ini, Yakop tetap bersikeras ia tidak bersalah. Nyatanya dalam penggerebekan warga, ia ditemui bersama pasangan mesumnya sedang dalam kondisi bugil hanya menyisakan pakaian dalam dan para pemuda desa telah lama mengamati gelegak mencurigakan kedua pasangan ini.
Selain itu, tindakan dua
pelaku ini telah berlangsung lama sebelum-sebelumnya, warga setempat juga
pernah mengabadikan dokumentasi photo Yakop sedang memangku Nur secara
berhadapan.
Sampai saat ini dokumentasi tersebut masih disimpan warga, bahkan foto mesra pasangan haram itu sudah beredar di mana-mana.
Sumber: Acehnationalpost.com
Photo: google (ilustrasi)