Aceh Besar, NEWS
OBSERVASI - Ketua Tim Penggerak PKK yang
juga Bunda PAUD Kabupaten Aceh Besar, Lissiani Mukhlis Basyah melantik para
istri camat se-Aceh Besar sebagai pengurus Ummi PAUD kecamatan di Gedung PKK
Kabupaten Aceh Besar di Jantho, Jumat (23/11/2013). Hadir dalam kesempatan itu,
pimpinan Unicef Aceh Oemardi, Kadis Pendidikan Aceh Besar Drs Razali, Wakil
Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Besar Hj Nazriati Syamsulrizal, para camat, dan
tokoh-tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Lissiani menyatakan, keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Saat ini, di Aceh Besar telah ada 277 lembaga PAUD, baik berupa Taman
Kanak-kanak, Kelompok Bermain, maupun Taman Penitipan Anak, sehingga Angka
Partisipasi Kasar (APK) PAUD di Aceh Besar masih di bawah angka 50%. “Secara
kasat mata bisa dilihat, lebih dari setengah jumlah gampong belum memiliki
lembaga PAUD,” katanya.
Oleh karena itu, kepada Ummi PAUD Kecamatan diimbau paling lambat awal
Desember 2013 sudah mengukuhkan istri geuchik selaku Ummi PAUD Gampong.
Dikatakannya, sebagai bahan untuk pelaksanaan pengukuhan Ummi PAUD
Gampong, pihak Unicef juga sudah menyiapkan atributnya. Berkenaan dengan itu,
pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Unicef yang telah mendukung kegiatan
tersebut.
Lissiani juga mengemukakan, masa dini merupakan periode emas bagi perkembangan
anak. Usia nol hingga enam tahun merupakan fase terpenting bagi perkembangan
putra dan putri kita. Oleh karena itu, kita semua perlu meletakkan dasar-dasar
pendidikan karakter, kecerdasan emosi, dan spiritual, sosio emosional, bahasa,
serta komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan adanya perhatian khusus dalam
memberikan layanan kepada anak.
Proses pendidikan pada usia dini bukan berarti mereka diajarkan sesuatu,
seperti di bangku-bangku sekolah, tapi pendidikan di lembaga PAUD berupa
optimalisasi potensi anak. Dalam hal ini, berhasilnya pendidikan sangat
tergantung dari banyaknya rangsangan terhadap saraf-saraf sensorik dan motorik
yang diterima anak dari lingkungannya. Semakin dini pendidikan diberikan, akan
semakin besar kualitas SDM. “Karena itu, saya berharap, pengukuhan ini bukan
hanya serimonial semata, tapi jadikanlah sebagai titik awal dari kerja keras
kita untuk menciptakan generasi yang lebih handal di masa yang akan datang,”
ungkapnya.(Win)