NEWS OBSERVASI: OBSERVASI

Besok, Tim Sekretaris Wapres Kunjungi PT. Arun

<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">

</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia3IQu08ljYMQU6Ba9slxrVOfPTSl0L4ema2D4DgvmVLMcjLD-Vx6ZEJuyllD0-D2oeOIq4He_h46Np3ZY6teg4F8wIi4H_fOBplqkDpX5qBlk2GQbivn6xmzoH4NmTn_sFUCLZVAJtt8/s1600/Presiden-Direktur-PT.-Arun-Iqbal-Hasan-bersama-Menko-Perekonomian-Hatta-Radjasa-600x398.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia3IQu08ljYMQU6Ba9slxrVOfPTSl0L4ema2D4DgvmVLMcjLD-Vx6ZEJuyllD0-D2oeOIq4He_h46Np3ZY6teg4F8wIi4H_fOBplqkDpX5qBlk2GQbivn6xmzoH4NmTn_sFUCLZVAJtt8/s640/Presiden-Direktur-PT.-Arun-Iqbal-Hasan-bersama-Menko-Perekonomian-Hatta-Radjasa-600x398.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lhokseumawe_<i style="mso-bidi-font-style: normal;">OBSERVASI</i></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> – Presiden Direktur PT. Arun NGL, Iqbal Hasan mengatakan.
Besok, Kamis, 22 Agustus 2013, tim sekretaris Wakil Presiden Republik Indonesia
akan berkunjung ke PT. Arun NGL. Rabu, 20 Agustus 2013.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Tim
tersebut datang untuk membahas nasib PT. Arun,” ujar Iqbal Hasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lebih
lanjut Iqbal menyebut, setelah kedatangan tim sekretaris Wakil Presiden. Maka
nantinya telah dijadwalkan Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro dan
Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Iqbal
menambahkan, kita berharap terminal BBM di PT. Arun  ini dapat segera
berjalan. Karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, serta dapat
menampung banyak tenga-tenaga kerja .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kalau
seandainya Arun ini, maka banyak sarjana-sarjana yang lulus dari Universitas
yang ada di Aceh mau kerja dimana? Karena industry besar ini telah tidak ada.
Maka dengan adanya PT. Arun yang lebih maju kedepan, kita harapkan
sarjan-sarjana ini bisa bekerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Begitu
juga masyarakat Aceh yang belum mendapatkan kerja, maka akan bisa bekerja,”
tutur Iqbal Hasan. <i><b>(Acehbaru)</b></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>

Besok, Tim Sekretaris Wapres Kunjungi PT. Arun

Lhokseumawe_ OBSERVASI – Presiden Direktur PT. Arun NGL, Iqbal Hasan mengatakan. Besok, Kamis, 22 Agustus 2013, tim sekretaris Wak...

OBSERVASI Selengkapnya »

Menko: Belim Ada Opsi Evaluasi WNI Mesir

<br />

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRFI4W9JW1rOxmHyfKB7ejmBv3uOMhcZlahEK6BGFoh4RoqpVDNzP1kLXTp2QI0kwMRB8aM6EBoombiAFxUcFfG26oI6NKuYCAUOU9MkgvjXdQdjJIGTVCzDPL5lGfOI1g73zpicA4OK0/s1600/saaewq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="367" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRFI4W9JW1rOxmHyfKB7ejmBv3uOMhcZlahEK6BGFoh4RoqpVDNzP1kLXTp2QI0kwMRB8aM6EBoombiAFxUcFfG26oI6NKuYCAUOU9MkgvjXdQdjJIGTVCzDPL5lGfOI1g73zpicA4OK0/s640/saaewq.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jakarta</span></b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><b><span style="background: white; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">– <i style="mso-bidi-font-style: normal;">OBSERVASI</i>:</span></b><span style="background: white; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, belum
ada opsi evakuasi WNI di Mesir. Tetapi menurutnya, persiapan untuk evakuasi
terus dilakukan.</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
<span style="background: white;">"Pemerintah sejak beberapa minggu dan bulan
lalu mengikuti perkembangan di Mesir. Presiden juga selalu menyampaikan hal
itu. Saya juga selalu berhubungan dengan dubes di Kairo," ujar Djoko, di
Jakarta (21/8/2013).</span><br />
<br />
<span style="background: white;">"Perkembangan day by day selalu dilaporkan
baik telpon, sms. Sampai tadi malam dan tadi pagi, hasil komunikasi 
dengan dubes, kondisi relatif kondusif, toko dan pasar sudah berjalan tidak ada
aktivitas seperti minggu-minggu lalu. Jadi dipantau perkembangannya seperti
itu,"lanjutnya.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Akan tapi, Djoko menegaskan seluruh pihak untuk
tetap harus waspada terhadap dinamika yang berkembang di Mesir. Karena bisa
saja berubah setiap saat.</span></span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
<span style="background: white;">Hingga kini menurut Djoko, jumlah WNI di Mesir
mencapai 5.026 orang. Data tersebut diperoleh dari pihak kedubes dan mereka
melakukan pelaporan melalui kedutaan. Sekira hampir 90 persen WNI berada di
Kairo.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Namun menurut laporan Dubes RI di Mesir, kondisi
WNI saat ini aman dan tidak berada di lokasi tempat kerusuhan demo dan pihak
kedutaan selalu berhubungan dengan mereka. Menurut mantan Panglima TNI itu,
saat dibentuk satgas untuk membantu dan mengelola kepentingan WNI di Mesir.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Tetapi untuk saat ini, belum ada rencana untuk
melakukan evakuasi dari WNi di Mesir. "Sampai sekarang belum ada opsi
untuk evakuasi. Tapi tidak ada salahnya persiapan itu dilakukan," ucapnya.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Pihak Kedubes RI di Mesir saat ini masih
melakukan pendataan terhadap WNI. Menurut Djoko, apabila memang keadaan
mendesak harus dievakuasi, maka evakuasi akan dilakukan dengan langkah tepat.
[okezone.com]</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>

Menko: Belim Ada Opsi Evaluasi WNI Mesir

Jakarta – OBSERVASI : Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, belum ada opsi evakuasi WNI di Mes...

OBSERVASI Selengkapnya »

Pengungsi Eks Timtim di Atambua, Mengadu pada Komnas HAM

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmcyyNnH8eMa6ZIhE6GDBJGjzpG0GBWDOUtg_y-SoVdlNmgD_IX7nBcc5wMUba2LJ1cwXDPD7gQEv7XOU5SV9o5UZ5zyT0kcM-LokPuul8wQ2HTi0IbzO3MEzEMqFAPRXBzKYOUQQ45VA/s1600/0004435KOmnas-HAM-Dialog-Dengan-Warga-Eks-Timtim780x390.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmcyyNnH8eMa6ZIhE6GDBJGjzpG0GBWDOUtg_y-SoVdlNmgD_IX7nBcc5wMUba2LJ1cwXDPD7gQEv7XOU5SV9o5UZ5zyT0kcM-LokPuul8wQ2HTi0IbzO3MEzEMqFAPRXBzKYOUQQ45VA/s640/0004435KOmnas-HAM-Dialog-Dengan-Warga-Eks-Timtim780x390.JPG" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>ATAMBUA_<i>OBSERVASI</i></strong> - Terlunta-lunta, ribuan warga eks 
Timor Timur yang kini tinggal di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara 
Timur, mengeluhkan nasib mereka pada Komisi Nasional HAM. Mereka merasa 
tak mendapat perhatian serius dari Pemerintah Indonesia.<br /><br />“(Kami 
mengalami) keterbatasan mendapatkan jaminan penghidupan, sarana 
infrastruktur, informasi, pendidikan, jaminan kesehatan, dan banyak 
lagi," keluh tokoh masyarakat Timtim Atambua, Jeka Pereira, dalam dialog
 dengan Komnas HAM, di Weliurai-salore, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk, 
Belu, Selasa (20/8/2013).<br /><br />Tim dari Komnas HAM dipimpin oleh Ketua
 Tim Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Natalius Pigai. 
Bersamanya, ikut datang anggota Komnas HAM Endang Sri Melani, Agus 
Suntoro, dan Kawiji.<br /><br />Semua keterbatasan tersebut, ujar Jeka, 
mereka alami sejak jajak pendapat 1999 dan memutuskan memilih menjadi 
warga negara Indonesia. "Terutama kami yang tinggal di Belu dan 
berbatasan langsung dengan Timor Leste," ujar dia.<br /><br />Pigai berjanji
 Komnas HAM akan terus memantau dan memperjuangkan pengungsi eks Timor 
Timur yang masih tinggal di kamp pengungsi di Kabupaten Belu itu. 
"Sesuai mandat pasal 89 ayat 3 UU 3 Tahun 1989 tentang HAM," tegas dia.<br /><br />Pemantauan
 ini, lanjut Pigai, juga merupakan kesepakatan Pemerintah Indonesia dan 
Republik Demokratik Timor Leste. Dia pun mengatakan Komnas HAM Indonesia
 dan Timor Leste Office of Provedor for Human Right and Justice, juga 
telah menandatangani kesepahaman pada 13 Mei 2013 tentang kerja sama 
perlindungan, penghormatan, dan pemenuhan HAM.<br /><br />Fokus dalam nota 
kesepahaman itu, sebut Pigai, adalah pemenuhan HAM di daerah perbatasan 
Indonesia dan Timor Leste. "Dalam hal ini Kabupaten Belu dan Timor 
Tengah Utara yang berbatasan langsung dengan Timor Leste," ujar dia.<br /><br />Menurut
 Pigai, daerah perbatasan seharusnya mendapatkan perhatian serius 
pemerintah karena rawan terjadi pelanggaran HAM. Selain itu dia 
mengatakan sampai saat ini masih ada persoalan terkait kepemilikan warga
 perbatasan ini. "Sebagian harta benda mereka masuk yurisdiksi Timor 
Leste," sebut Pigai.<br /><br />Pemantauan diharapkan bisa mengumpulkan 
informasi dan fakta di lapangan. "Dari informasi dan fakta itu, kami 
akan membuat rekomendasi pada Pemeritah Indonesia untuk membuat 
kebijakan terkait pemenuhan HAM masyarakat perbatasan," janji dia.
  </div>

Pengungsi Eks Timtim di Atambua, Mengadu pada Komnas HAM

ATAMBUA_ OBSERVASI - Terlunta-lunta, ribuan warga eks Timor Timur yang kini tinggal di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, m...

OBSERVASI Selengkapnya »

Terkait Pemberitaan, Tuha Peut Ancam Bunuh Wartawan Aceh

<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">

</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1jtnppLs7VuT_ULhnWEgjRck8Rq7meo0xX-MASdYFsbLjs-Bf_geX_hTDkkE7B56x4ys2YByFAzB_f373fEMFqPmyIZER5bz27qOHaSjEaLGKEBhN-l8BzTQ1uG7YvCAHNzP9PpyiO98/s1600/asasasasa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1jtnppLs7VuT_ULhnWEgjRck8Rq7meo0xX-MASdYFsbLjs-Bf_geX_hTDkkE7B56x4ys2YByFAzB_f373fEMFqPmyIZER5bz27qOHaSjEaLGKEBhN-l8BzTQ1uG7YvCAHNzP9PpyiO98/s1600/asasasasa.jpg" /></a><b><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aceh Utara_<i>OBSERVASI</i>: </span></b><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Wartawan
Aceh Shimbun, Reza Angkasah, di ancam bunuh oleh Tuha Peut Gampong Meunasah
Panton, Muslem Ali, Selasa ( 21/08/ 2013) sekitar pukul 22. 00 Wib.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span>

</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 9.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ancaman
pembunuhan ini di duga akibat pemberitaan di Aceh Shimbun tentang dugaan kasus
pemotongan pembangunan pagar meunasah di desa menasah panton.</span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 9.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“ Saat
itu saya di telpon oleh geuchik disuruh kemeunasah untuk mempertanyakan terkait
pemberitaan pemotongan pagar, bahkan berita tersebut di suruh ralat
kembali,”ujar Reza Angkasah saat di hubungi Aceh National Post.com.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 9.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut
keterangan Reza Angkasah hal tersebut terjadi di karenakan permintaan klarifikasi
pemberitaan proyek aspirasi dewan tidak di indahkan oleh Reza maka kondisi
suasana semakin panas.</span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 9.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“ Yang
bersangkutan bangun dari tempat duduk dan memaki wartawan, “Wartawan Anjing
semua saya benci sama kamu” dan mencoba memukul namun di leraikan oleh geuchik
dan para orang tua desa,” ungkap Reza Angkasah.</span><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 9.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tambah
Reza Angkasah, Maka dengan ancaman tersebut maka wartawan Aceh Shimbun, Reza
Angkasah bakal melaporkan pelakuan Ancaman bunuh tersebut kepada pihak penegak
hukum.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 9.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“ Besok
saya akang laporkan kasus ini kepada pihak kepolisian,” terang Reza angkasah. (ANP)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>

Terkait Pemberitaan, Tuha Peut Ancam Bunuh Wartawan Aceh

Aceh Utara_ OBSERVASI : Wartawan Aceh Shimbun, Reza Angkasah, di ancam bunuh oleh Tuha Peut Gampong Meunasah Panton, Muslem Ali, Selas...

OBSERVASI Selengkapnya »

Dinas Pendidikan fokus pemerataan guru di Daerah terpencil

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9j7vM1b0qOoqgBCrgDRywo4K37j7YImaoSWLBqGJB1koBqdDNULMsBfK1tISm7oOdzrCD_oDDAUmZtqIutYz7Q9j9X8rkp53_YJMMYQAsUxAk9QUKfWr7fFY1Jg6s7JCWtAZUN1ly9Kw/s1600/DSC_0077.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9j7vM1b0qOoqgBCrgDRywo4K37j7YImaoSWLBqGJB1koBqdDNULMsBfK1tISm7oOdzrCD_oDDAUmZtqIutYz7Q9j9X8rkp53_YJMMYQAsUxAk9QUKfWr7fFY1Jg6s7JCWtAZUN1ly9Kw/s1600/DSC_0077.JPG" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>OBSERVASI :</b> Guna memajukan mutu pendidikan Aceh 
timur dinas pendidikan ,memprioritaskan pada penempatan guru di daerah 
terpencil dan pedalaman,hal ini sebagaimana yang di sampaikan kepala 
Dinas pendidikan aceh timur abdul munir (foto)  di hadapan ratusan Guru 
kecamatan simpang tepat nya SMP negeri 1 simpang 
Ulim,selasa(20/08),Abdul munir mengatakan sekarang ini banyak para guru 
yang menumpuk di salah satu sekolah saja, sementara sekolah yang 
didaerah pedalaman(terpencil)hanya memiliki 1 orang berstatus PNS,kadis 
pendidikan mencontohkan daerah terpencil yang masih kekurangan guru 
yaitu SD sijuek dan SD sijudo yang jauh nya 60 KM dari pusat 
kecamatan,hal ini menjadi program dinas pendidikan untuk pemerataan guru
 sehingga daerah-daerah terpencil tidak lagi terkendala kekurangan 
Guru,kita akan lakukan pemerataan guru dalam waktu setidak nya lebih 
kurang 80 orng guru akan dilakukan penempatan di desa di daerah 
terpencil dalam waktu dekat ini demikian  pungkas abdul munir<br /><br />Sementara
 kepala UPTD pendidikan simpang ulim M.jamin mengatakan jumlah guru PNS 
di kecamatan simpang Ulim 472 orang sementara jumlah tenaga bakti dan 
honor 900 orang M.jamin mengatakan sangat mendukung langkah kepala Dinas
 pendidikan aceh timur tentang pemerataan tenaga guru di daerah 
terpencil,demikian jelas. Jamil kepada wartawan. <b>(Citraaceh.com)</b></div>

Dinas Pendidikan fokus pemerataan guru di Daerah terpencil

OBSERVASI : Guna memajukan mutu pendidikan Aceh timur dinas pendidikan ,memprioritaskan pada penempatan guru di daerah terpencil dan p...

OBSERVASI Selengkapnya »

Wagub Lepas Kafilah Aceh ke STQN

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcvQA_8Sap9m5z4BYBPIzJYJsf2_1aYLsBvxY7UiVsJTkIHi4zurbgdnDXTxTMMV7HIRv8LDVTwI4vh-Ir0ioNyPQr7fUpRf_-p1mUFtvUg3t_VSTfOGXqT5ivzevMJWSw9EWIhmkXEdM/s1600/memberi-ucapan-selamat-kepada-kafilah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcvQA_8Sap9m5z4BYBPIzJYJsf2_1aYLsBvxY7UiVsJTkIHi4zurbgdnDXTxTMMV7HIRv8LDVTwI4vh-Ir0ioNyPQr7fUpRf_-p1mUFtvUg3t_VSTfOGXqT5ivzevMJWSw9EWIhmkXEdM/s320/memberi-ucapan-selamat-kepada-kafilah.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>BANDA ACEH_<i>OBSERVASI </i>: </b>Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muzakir Manaf, Senin (19/8)
 malam, melepas kafilah Aceh yang akan mengikuti Seleksi Tilawatil Quran
 Nasional (STQN) Ke-22 di Provinsi Bangka Belitung, 22-30 Agustus 2013. 
Acara tersebut berlangsung di Restoran Pendopo Gubernur Aceh. Kafilah 
Aceh yang akan berangkat melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar 
Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, Selasa (21/8) siang itu berjumlah 
35 orang. Mereka terdiri atas 16 qari dan qariah serta 19 pelatih dan 
ofisial. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain anggota kafilah dan ofisial, acara pelepasan yang
 diawali dengan makan malam tersebut juga dihadiri unsur Forkompimda 
Aceh, anggota DPRA, para Kepala SKPA terkait, pengurus LPTQ Aceh, Imam 
Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, dan sejumlah tamu undangan 
lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wagub dalam sambutannya antara lain mengatakan, kendati pada STQ atau <a href="http://aceh.tribunnews.com/tag/mtq/">MTQ</a>
 sebelumnya Aceh belum bisa meraih prestasi maksimal, tapi hal itu 
diharapkan tak mengendurkan semangat kafilah Aceh yang akan tampil pada 
STQN di Bangka Belitung tahun ini. “Tapi, mari kita jadikan kegagalan 
masa lalu sebagai pendorong agar kita bisa meraih prestasi terbaik di 
STQN kali ini,” ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wagub juga berpesan kepada anggota 
kafilah Aceh yang akan berangkat ke STQN 2013 untuk selalu menjaga 
kesehatan dengan cara menjaga pola makan dan istirahat. “Kami juga 
berharap semua anggota kafilah Aceh agar memanfaatkan waktu luang untuk 
terus berlatih di cabang masing-masing. Sehingga nanti bisa tampil 
maksimal saat STQN berlangsung,” harap Muzakir Manaf. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepada 
semua anggota kafilah yang membawa nama daerah, Wagub juga berharap 
untuk menjaga sikap dan perbuatan dalam berinteraksi dengan sesama 
peserta dan masyarakat di lokasi STQN. Sehingga masyarakat di sana dapat
 mengenal budaya dan sifat baik masyarakat Aceh sebenarnya. “Akhirnya, 
kita doakan agar kafilah Aceh bisa mencapai prestasi terbaik di STQN 
tahun ini,” harapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk diketahui, STQN Ke-22 di Bangka 
Belitung yang diikuti utusan dari 33 provinsi di Indonesia menurut 
rencana akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Jumat 
(23/8) malam. Sedangkan penutupan dijadwalkan dilakukan Menteri Agama, 
Suryadarma Ali pada Kamis (29/8) mendatang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, 
Koordinator Kafilah Aceh Ke STQN di Bangka Belitung, H T Said Mustafa 
dalam laporannya antara lain, menjelaskan, sebelum acara pembukaan, 
kafilah Aceh akan mengikuti pawai ta’aruf STQN pada Jumat (23/8) sore. 
“Untuk mengikuti pawai ta’aruf tersebut, kita dengan mendapat bantuan 
masyarakat Aceh di Bangka Belitung sudah menyiapkan satu mobil hias,” 
ujar Said Mustafa yang juga Asisten II Sekda Aceh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam STQN 
nanti, menurutnya, kafilah Aceh akan mengikuti seluruh cabang yang 
diperlombakan. Cabang itu, sebut Said Mustafa, yaitu tilawatil Quran 
kelompok anak-anak dan dewasa putra putri, tahfiz Quran golongan, 1, 5, 
10, 20, dan 30 juz putra putri, dan tafsir bahasa Arab putra putri. 
“Kami berharap doa dan dukungan seluruh masyarakat Aceh agar kafilah 
kita bisa meraih hasil terbaik pada STQN tahun ini,” harap Said Mustafa. (Serambi)<strong></strong></div>

Wagub Lepas Kafilah Aceh ke STQN

BANDA ACEH_ OBSERVASI : Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muzakir Manaf, Senin (19/8) malam, melepas kafilah Aceh yang akan mengikuti Seleksi...

OBSERVASI Selengkapnya »

8 Tahun Damai, Bendera dan Impian Masa Depan

<br />

<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sejak
pengesahan Qanun nomor 3 tahun 2013 Pada Jumat 22 Maret 2013 malam lalu tentang
Bendera dan Lambang Aceh oleh DPRA masih berbuntut hingga saat ini. Pasca
pengesahan itu ‘sejumlah’ masyarakat semacam kedatangan multi vitamin baru
dalam harapan hidupnya sebagai warga Aceh.'</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kenapa
tidak <i>Luwee Chut </i>yang selama ini sudah <b><i>meugutee </i></b>(Celana
yang selama ini sudah berkutu) seakan akan segera tergantikan dengan
disahkannya Qanun tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Atap
rumah yang selama ini bocor, jajan dan biaya sekolah anaknya juga akan
tertanggulangi, ketiadaan penghasilan rutin untuk menyambung hidup hari-hari,
dan ketiadaan pekerjaan juga se-akan bakal tertangani pasca itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengesahan
qanun tentang akan adanya bendera di Aceh memang terjadi di Banda Aceh, namun
pemberitaan media dilumat habis oleh masyarakat hingga pedalaman Aceh, baik
yang menggantung harapan dari Bendera tersebut,  maupun yang hanya ingin
tahu bagaimana bentuk dan bagaimana ketentuan dari bendera itu sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun
disamping yang tertulis dimedia, belum tentu juga sejumlah masyarakat memahami
makna dari apa yang bisa diangkut dari gerbong yang namanya bendera itu. Apakah
dengan dengan mudah gerbong yang namanya bendera itu akan mengangkut sekian
ratus harapan yang telah di impikannya?  ‘Masyarakat’ tidak faham.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lebih
lagi bila berbicara ketentuan. Masyarakat hanya mengetahui sedikit saja,
intinya setelah MoU Helsinki Aceh sudah dapat mengatur diri sendiri, dan
bendera adalah termasuk didalamnya. Namun tidak semua membaca bagaimana
sebenarnya yang tertulis secara benar dan bagaimana fahamnya dari tulisan itu
sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">‘Sejumlah
masyarakat juga tidak memahami proses dikemudian, banyak yang menganggap pasca
di ketuk palu oleh DPRA, semua sudah bebas, semua sudah sah. Dalam posisi ini,
masyarakat seakan melupakan dirinya masih hidup dalam sebuah Negara yang
bernama Indonesia. Dimana Qanun tersebut harus juga mendapatkan pengesahan dari
lembaga lainnya di Negara ini. Artinya tidak cukup cuma pada tingkatan DPR
 di Aceh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terbalutnya
masyarakat dalam faham ini semakin di perparah dengan banyaknya mengkonsumsi
informasi yang tersebar dari <i>“<b>Radio Meu Igo” </b></i><b>(</b>Informasi
liar) <b><i>Radio Meu Igo</i></b> terkadang dalam menyampaikan informasi juga
menurut arah kepentingan si Radio itu sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terbatasnya
pengetahuan dan speaker pembanding, membuat  kesahehan yang dipercaya oleh
‘sejumlah masyarakat’ justru informasi dari radio tanpa frekwensi jelas ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasalnya
<b><i>radio</i></b> ini seakan bertindak sebagai ‘Penyurah’ dari sebuah
informasi berkembang, sehingga hasil surahnya Radio Meu igo menjadi informasi
yang sahih dianggap oleh ‘masyarakat’ pada hal <b><i>Radio Meu Igo</i></b> terkadang
sengaja memberikan informasi yang berisikan berjuta harapan sesuai dengan pesan
sponsornya dan mengikuti sesuai dengan arah kesukaan dan harapan masyarakat.
Dalam posisi ini bukan berarti <b><i>Radio</i></b> pada tingkatan pedesaan yang
salah, tidak tertutup kemungkinan ia adalah korban dari <b><i>Radio</i></b>
pada tingkatan yang lebih tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Efek
dari informasi yang diyakini ini sangatlah besar, dapat di ilustrasikan efeknya
seperti obat bius saat dokter hendak melakukan operasi, dimana penggunaanya
untuk menghilangkan rasa sakit atau anti biotik untuk menghilangkan rasa nyeri,
artinya masyarakat yang sedang menggantung harapan tidak bakal bosan, karena
ketika muncul kesadaran, langsung tersambung dengan harapan baru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEGbLx974gJxQTEUaDwSi8wCrmh_emdVv0lYZpHA901qt5AQuQO-hkhkXCAyagHPnu2jmyHD5D03eXxh9naFxVlhgTSNfYsxozEg1BIO7pnvAVd9r2YfXZ7cgLI67kndkyPAc5rDYCmM8/s1600/8-tahun-damai-aceh-22.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEGbLx974gJxQTEUaDwSi8wCrmh_emdVv0lYZpHA901qt5AQuQO-hkhkXCAyagHPnu2jmyHD5D03eXxh9naFxVlhgTSNfYsxozEg1BIO7pnvAVd9r2YfXZ7cgLI67kndkyPAc5rDYCmM8/s320/8-tahun-damai-aceh-22.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sehingga
dengan kondisi keyakinan masyarakat yang sedemikian rupa bakal terlupakan perih
dan nyerinya kehidupan yang dirasakan sebelumnya atau saat ini  dan
 akan terpasungnya kemarahan dan emosional yang sebelumnya sempat meluap
di alam pikirannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian
ia pun dengan mudah menerima lembaran-lembaran berikutnya dan membuat
emosialnya ‘tersabarkan’ dan membuat terkaburkan kenyataan yang dirasakan dan
dilihatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kenyataan
ini membuat segelintir orang-orang berkepentingan, terbahak-bahak, karena
strategi memasung dan memaksakan ‘sabar’ dengan menampilkan harapan baru akan
menjadikan modal baru untuk meraih intan dan berlian selanjutnya. Dan pada
sampai waktunya, di episode berikutnya juga bakal lahir juga anti biotik baru
untuk melahirkan kesabaran episode berikutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana
dengan ‘masyarakat’?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tentunya
keyakinan itu bakal memutar waktu dan terseleksi. Bila daya tahan lemah dan umur
semakin tua serta Allah berkehendak, satu, dua berpulang. Sementara yang lain
bila juga tidak tersadarkan dan menemui titik koordinat apa sesungguhnya. Maka
iapun akan membawa keyakinan serta harapan dari setiap episode hingga
akhirnya….</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidak
ada yang bantah semua masyarakat Aceh ingin hidupnya  <b><i>Stended alias
Standar</i></b>, serta jelas,  baik secara hukum, ekonomi serta identitas,
 pasca  damai ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun
jika dalam menggapai kedudukan, mah, atau identitas tersebut, masyarakat yang
sejatinya adalah motor yang selama ini  selalu menjadi objek untuk
digerakkan, terbiarkan membawa harapan berat dengan kondisi perut kembung
hingga berefek pada putih pasinya wajah karena ketidakberimbangan pikiran dan
asupan gizi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sampai
disini, 8 tahun usia perdamaian semuanya tergantung dari ‘Masyarakat’ apakah
tersadarkan, dalam memilih jalan atau justru terduduk diam dan terbuai dengan
impian ? (Acehbaru.com)</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>

8 Tahun Damai, Bendera dan Impian Masa Depan

Sejak pengesahan Qanun nomor 3 tahun 2013 Pada Jumat 22 Maret 2013 malam lalu tentang Bendera dan Lambang Aceh oleh DPRA masih berbuntu...

OBSERVASI Selengkapnya »

NEWS OBSERVASI

Advertistment

Besok, Tim Sekretaris Wapres Kunjungi PT. Arun

Menko: Belim Ada Opsi Evaluasi WNI Mesir

Pengungsi Eks Timtim di Atambua, Mengadu pada Komnas HAM

Terkait Pemberitaan, Tuha Peut Ancam Bunuh Wartawan Aceh

Dinas Pendidikan fokus pemerataan guru di Daerah terpencil

Wagub Lepas Kafilah Aceh ke STQN

8 Tahun Damai, Bendera dan Impian Masa Depan

[-][gallery1][recent][10]

Terpopuler Minggu Ini

Advertise here